Ilmuwan Inggris Dituduh Mata-Mata Oleh UEA Dibebaskan
Ilustrasi penjara.
Jakarta,PT.Bestprofit -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan mengampuni akademisi asal Inggris,
Matthew Hedges yang pada Minggu pekan lalu dijatuhi vonis seumur hidup
oleh pengadilan setempat karena dituduh menjadi mata-mata. Namun,
pemerintah Inggris tetap menyangkal kalau lelaki berusia 31 tahun itu
adalah agen intelijen mereka.Seperti dilansir Reuters, Selasa (27/11), presiden UEA memutuskan membebaskan Hedges pada Senin kemarin. Namun, sebelum hal itu terjadi mereka menampilkan rekaman yang menyatakan mahasiswa pascasarjana Universitas Durham itu mengaku sebagai agen Badan Intelijen Inggris, MI6.
"Dia 100 persen adalah agen rahasia dan bertujuan mencuri rahasia negara UEA," kata Juru Bicara UEA, Jabir al-Lamki.
"Hedges mengumpulkan banyak kenalan saat bekerja di Institut Analisis Militer Kawasan Timur Dekat dan Teluk (INEGMA) berbasis di Dubai, yang kemudian kembali ke UEA untuk bertugas menyamar sebagai mahasiswa," ujar Lamki.
Meski demikian, keluarga Hedges menyangkal tuduhan itu. Pemerintah Inggris juga membantah kalau Hedges adalah agen mata-mata mereka, tetapi mereka senang atas keputusan UEA.
"Meskipun kami tidak sepakat dengan tuduhan itu, kami berterima kasih kepada pemerintah UEA yang menyelesaikan masalah itu dengan segera," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt.
Matthew ditangkap pada 5 Mei di Bandara Dubai saat hendak meninggalkan negara itu. Dia kemudian ditahan selama lebih dari 6 bulan di penjara di UEA. Dia menyatakan pergi ke sana dengan tujuan ingin merampungkan tesisnya.
|
Komentar
Posting Komentar