Triputra (TAPG) dan Aisin Takaoka Resmikan Fasilitas Produksi Biokokas di Kalimantan

  Emiten perkebunan sawit milik Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat PT Triputra Agro Persada Tbk ( TAPG ) bersama Aisin Takaoka Co., Ltd telah meresmikan fasilitas produksi biokokas di Kalimantan Barat pada Selasa (9/12/2025). Melansir keterbukaan informasi Rabu (10/12/2025), Corporate Secretary TAPG Joni Tjeng mengatakan pabrik tersebut nantinya akan dijalankan oleh PT ATP Bio Indonesia, perusahaan joint venture atau perusahaan patungan antara PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) dan Aisin Takaoka Co., Ltd. "Uraian informasi yang disampaikan ialah peresmian fasilitas produksi biokokas PT ATP Bio Indonesia di Ambawang , Kubu Raya , Kalimantan Barat," kata Joni dalam keterangannya, Rabu (10/12/2025). Joni juga mengungkapkan tidak ada dampak material atas peresmian pabrik biokokas tersebut. Sebagai informasi tambahan, TAPG telah menandatangani nota kesepahaman dengan Aisin Takaoka Co., Ltd untuk membentuk perusahaan patungan yang memproduksi biokokas (b...

Ilmuwan Inggris Dituduh Mata-Mata Oleh UEA Dibebaskan


Ilmuwan Inggris Dituduh Mata-Mata Oleh UEA Dibebaskan Ilustrasi penjara.
Jakarta,PT.Bestprofit -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan mengampuni akademisi asal Inggris, Matthew Hedges yang pada Minggu pekan lalu dijatuhi vonis seumur hidup oleh pengadilan setempat karena dituduh menjadi mata-mata. Namun, pemerintah Inggris tetap menyangkal kalau lelaki berusia 31 tahun itu adalah agen intelijen mereka.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (27/11), presiden UEA memutuskan membebaskan Hedges pada Senin kemarin. Namun, sebelum hal itu terjadi mereka menampilkan rekaman yang menyatakan mahasiswa pascasarjana Universitas Durham itu mengaku sebagai agen Badan Intelijen Inggris, MI6.

"Dia 100 persen adalah agen rahasia dan bertujuan mencuri rahasia negara UEA," kata Juru Bicara UEA, Jabir al-Lamki.
Menurut Lamki, Hedges mengumpulkan informasi tentang latar belakang para pejabat dan keluarga mereka di UEA, serta jejaringnya.


"Hedges mengumpulkan banyak kenalan saat bekerja di Institut Analisis Militer Kawasan Timur Dekat dan Teluk (INEGMA) berbasis di Dubai, yang kemudian kembali ke UEA untuk bertugas menyamar sebagai mahasiswa," ujar Lamki.

Meski demikian, keluarga Hedges menyangkal tuduhan itu. Pemerintah Inggris juga membantah kalau Hedges adalah agen mata-mata mereka, tetapi mereka senang atas keputusan UEA.

"Meskipun kami tidak sepakat dengan tuduhan itu, kami berterima kasih kepada pemerintah UEA yang menyelesaikan masalah itu dengan segera," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt.

Matthew ditangkap pada 5 Mei di Bandara Dubai saat hendak meninggalkan negara itu. Dia kemudian ditahan selama lebih dari 6 bulan di penjara di UEA. Dia menyatakan pergi ke sana dengan tujuan ingin merampungkan tesisnya.

Putusan untuk Matthew dibacakan di pengadilan Abu Dhabi. Menurut sang istri, Daniela Tejada (27), suaminya gemetar ketika hakim membacakan putusan. Kini Hedges sudah dipulangkan ke negara asalnya.sumber:cnnindonesia.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini