Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Sejak pemilu, Dow Jones toreh rekor yang ke 17


PT Bestprofit - NEW YORK. Pasar saham AS ditutup bullish pada transaksi perdagangan semalam. Meski ketegangan politik global sangat tinggi, indeks Dow Jones terus merangsek mendekati level 20.000. Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,46% menjadi 19.974,62. 

Saham Nike memimpin kenaikan. Sedangkan saham Merck menjadi saham dengan penurunan terbesar. Adapun indeks S&P 500 naik 0,36% menjadi 2.270,76. Sektor finansial memimpin kenaikan secara sektoral dan sektor barang konsumen merupakan sektor dengan penurunan terdalam. Indeks Nasdaq composite naik 0,49% menjadi 5.483,94. 

Dalam setiap dua saham yang naik, terdapat satu saham yang turun di New York Stock Exchange. Volume transaksi perdagangan malam tadi melibatkan 783,44 juta saham dan volume transaksi gabungan sebanyak 3,221 miliar pada penutupan market. Kita harus melihat ini dalam sebuah perspektif. Ini bukan saja masalah menembus level 20.000, tapi kita sudah mengalami reli yang cukup besar sejak pasca pemilu presiden," jelas Adam Sarhan, CEO 50 Park Investment. 

Catatan saja, sejak 8 November lalu, indeks Dow Jones sudah melesat lebih dari 8% dan membukukan 17 kali rekor saat penutupan. Sementara, Peter Cardillo, chief market economist First Standard Financial menilai, pasar saham bullish karena tidak ada data ekonomi baru yang dirilis. Tidak adanya berita makro telah memberikan pelaku bulls menguasai market secara keseluruhan pada hari ini. Selain itu, volume transaksi perdagangan sangat tipis," paparnya. 





 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini