Rupiah hari ini akan dipengaruhi kebijakan The Fed
Best Profit - JAKARTA Rupiah memanfaatkan koreksi teknikal dollar AS menjelang
pertemuan The Fed. Di pasar spot Rabu, nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS menguat 0,23% dibanding sehari sebelumnya jadi Rp
13.294 per dollar AS. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia naik 0,18% ke Rp
13.285.
Analis Garuda Berjangka Sri Wahyudi mengatakan,
perhatian pelaku pasar kini tertuju pada hasil pertemuan Federal Open
Market Committee (FOMC), yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga
acuannya. Sebelumnya, pasar meyakini, suku bunga The Fed naik.
David
Sumual, Ekonom Bank Central Asia, menuturkan, The Fed kemungkinan besar
akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 0,50%–0,75%.
Hal tersebut sudah mendapat antisipasi dari pasar. Selanjutnya, pasar
ingin tahu sinyal arah suku bunga tahun depan. Dollar AS akhirnya mengalami koreksi teknikal karena pasar masih wait and see," papar Wahyudi.
Sementara dari dalam negeri cenderung minim sentimen. Namun secara
keseluruhan, kondisi internal tidak berpotensi menekan rupiah. David
juga bilang, pelaku pasar juga masih menanti beberapa data ekonomi
internal, salah satunya soal suku bunga acuan. BI diprediksi akan
mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 4,75%.
Data
domestik yang juga dinanti adalah neraca perdagangan bulan November.
David memprediksi, neraca perdagangan di periode tersebut masih surplus,
tetapi surplusnya mengecil. Meski demikian, berbagai sentimen positif
masih mendukung laju mata uang Garuda.
Di antaranya, dana repatriasi
yang kemungkinan meningkat menjelang deadline periode kedua serta penerbitan global bond oleh pemerintah. Kamis David memprediksi rupiah melemah terbatas pada kisaran Rp
13.220–Rp 13.320. Prediksi Wahyudi, rupiah bergerak antara Rp 13.150–Rp
13.400.
Komentar
Posting Komentar