Rupiah terbantu koreksi dollar AS
Best Profit - JAKARTA. Rupiah mencatat penguatan meski tipis di tengah gempuran
data positif dari Amerika Serikat (AS). Di pasar spot Rabu, kurs
rupiah terhadap dollar AS menguat 0,04% dibanding sehari sebelumnya
jadi Rp 13.555 per dollar AS. Analis Esandar Arthamas Berjangka
Tonny Mariano bilang, sejatinya rupiah kemarin berpotensi tertekan.
Asal
tahu saja, data pendahuluan PDB AS menunjukkan ekonomi di kuartal III
tumbuh 3,2%, lebih baik dari proyeksi 3%. Tingkat keyakinan
konsumen juga naik tajam ke 107,1 dari sebelumnya 100,8. Tetapi dollar
AS terkoreksi sejak menguat awal pekan," papar Tonny. Rupiah
juga menguat karena pelaku pasar lebih tenang setelah pemerintah
memastikan aksi 2 Desember berbentuk doa bersama, bukan demo.
Namun
risiko pelemahan rupiah hingga akhir pekan masih terbuka.Hal ini bergantung pada hasil pertemuan negara OPEC serta data non farm payroll (NFP) AS yang dirilis akhir pekan ini. Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengamati,
rupiah sepekan terakhir konsisten di atas level 13.500. Kekhawatiran
kenaikan suku bunga The Fed semakin tinggi.
Pasar juga menunggu
pembentukan kabinet Donald Trump," katanya. Awal Desember, pemerintah akan merilis data inflasi dengan prediksi inflasi tahunan naik menjadi 3,4% dari 3,3% di Oktober. Kamis, Rully menilai rupiah akan menguat di Rp 13.515–Rp 13.585.
Prediksi Tonny, akan rupiah koreksi di Rp 13.525–Rp 13.600.
Komentar
Posting Komentar