Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Saham teknologi menggerogoti Wall Street




Bestprofit - NEW YORK. Pasar saham AS ditutup di zona merah pada transaksi perdagangan semalam. Berdasarkan data CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,36% menjadi 19.191,93. Saham Goldman Sachs memimpin kenaikan. Sedangkan saham dengan penurunan terdalam yakni Intel. 

Sementara, indeks S&P 500 turun 0,35% menjadi 2.191,08. Sektor teknologi informasi mencatatkan penurunan terbesar di antara enam sektor lainnya. Sedangkan sektor dengan kenaikan tertinggi adalah sektor finansial. Adapun indeks Nasdaq turun 1,36% dan ditutup di level 5.252. Dalam setiap sembilan saham yang turun, terdapat lima saham yang naik di New York Stock Exchange. 

Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 1,145 miliar saham dan volume transaksi perdagangan gabungan mencapai 4,975 miliar saham. Menurut Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments, apa yang kita lihat saat ini merupakan perputaran liar sektor-sektor yang sebelumnya memimpin sebelum pelaksanaan pemilu dan sektor yang melaju pasca pemilu. 

Kerusakan yang sudah terjadi tidak bisa diabaikan. Rotasi tipe ini tidak dapat dilihat pada market yang masih muda, sehat, dan bullish, jelasnya. Jika dilihat, indeks Nasdaq mengalami penurunan yang paling dalam akibat aksi jual saham-saham teknologi. Sebut saja saham Apple dan saham FANG (Facebook, Amazon, Netflix, dan induk Google, Alphabet).

Padahal, pada awal sesi perdagangan, saham energi melonjak melampaui 1% lebih. Kenaikan terkerek oleh lonjakan harga minyak dunia, sebelum akhirnya ditutup dengan kenaikan 0,3%. Sekadar informasi saja, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tadi malam ditutup dengan kenaikan 3,28% menjadi US$ 51,06 per barel. Rabu kemarin, OPEC dan Rusia setuju untuk melakukan pembatasan produksi. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini