Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Dow Jones gagal menembus level 20.000


Bestprofit - NEW YORK. Pasar saham AS mencatatkan penurunan tipis pada transaksi perdagangan semalam, Rabu. Mengutip data CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,04% menjadi 19.965. Saham Merck menjadi saham dengan penurunan terbesar. Sedangkan saham Nike merupakan saham dengan kenaikan tertinggi. 

Sementara, indeks S&P 500 turun 0,1% menjadi 2.268. Sektor real estate mengalami penurunan terdalam di antara enam sektor yang memerah. Sektor energi berhasil menguat. Adapun indeks Nasdaq composite turun 0,1% menjadi 5.479. Dow Jones gagal menembus level 20.000 akibat melorotnya sektor real estate. Sedangkan saham yang berkontribusi besar menekan pergerakan Wall Street adalah GGoldman Sachs. 

Ini yang akan dialami jika kita mendekati level teknikal yang real. Padahal kita sudah sangat dekat menembusnya," jelas Randy Frederick, vice president of trading and derivatives Charles Schwab. Sementara, Mike Bailey, director of research FBB Capital Partners mengatakan, pergerakan menembus level 20.000 dapat memicu gelombang baru kepentingan dari Main Street. 

Kita lebih fokus pada S&P, namun Dow Jones sepertinya yang terbanyak menjadi headline," kata Bailey. Sejalan dengan semakin dekatnya masa liburan, investor memprediksi volume transaksi perdagangan akan turun signifikan. Kondisi ini akan menyebabkan pergerakan liar di market. "Kereta ke Manhattan sudah mulai menipis karena pelaku pasar sudah mulai mempersiapkan rencana liburan mereka," papar Jeremy Klein, chief market strategist FBN Securities. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini