Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rupiah Spot Pagi Ini Menguat 0,20% di Level 16.373 per Dolar AS, Jumat (20/6)

 

Rupiah di pasar spot pagi ini dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah kemarin ditutup melemah.

Mengutip data Bloomberg, Jumat (20/6), rupiah spot berada di level 16.373 per dolar AS. Rupiah menguat 0,20% bila dibandingkan dengan harga penutupan kemarin, Kamis (19/6) yang di level Rp 16.406 per dolar AS.

Seperti di ketahui, kemarin rupiah melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS, tertekan faktor eksternal.

Rupiah di pasar spot turun 0,57% ke Rp 16.406 per dolar AS dibanding sehari sebelumnya. Sementara rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) juga turun 0,36% ke Rp 16.378 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, rupiah melemah setelah the Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal dovish dengan menahan suku bunga acuan.

Kekhawatiran AS ikut serta dalam konflik Israel-Iran semakin menekan rupiah. Josua memperkirakan rupiah akan cenderung sideways pada Jumat (20/6), seiring pasar AS akan libur pada Jumat (20/6). Juga tidak ada data ekonomi penting yang dirilis.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong bilang, rupiah hari ini masih akan tertekan oleh sentimen risk off seputar ketegangan di Timur tengah. 

Lukman memperkirakan, rupiah pada Jumat (20/6) bergerak di Rp 16.350–Rp 16.500 per dolar AS. Josua memprediksi, rupiah bergerak di kisaran Rp 16.350–Rp 16.475 per dolar AS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini