Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rupiah Spot Dibuka Melemah di Level Rp 16.363 terhadap Dolar AS, Kamis (19/6)

 

Nilai tukar rupiah di pasar spot pagi ini melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bloomberg, Kamis (19/6/2025), rupiah spot berada di level Rp 16.362 per dolar AS pada pukul 09.13 WIB. 

Rupiah tercatat melemah 0,30% bila dibandingkan harga penutupan kemarin, Rabu (18/6) yang berada di level Rp 16.313.

Kemarin,  rupiah di level Rp 16.312 per dolar AS, juga terkoreksi 0,14% dibandingkan sehari sebelumnya. 

Begitupun dengan rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) juga ikut turun 0,23% menjadi Rp 16.319 per dolar AS.

Ibrahim Assuaibi, Pengamat Mata Uang menilai, sebagian besar sentimen masih seputar eskalasi perang di Timur Tengah.

Selain itu, pasar masih menanti kesimpulan dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (19/6). 

Pasar terlihat meningkatkan taruhan pada sinyal yang lebih dovish dari hasil keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk arah bunga acuan AS pada Juni.

"Apalagi pasca rilis data penjualan ritel dan produksi industri AS yang lebih lemah daripada perkiraan pasar," tutur Ibrahim, Rabu (18/6) seperti ditulis Kontan sebelumnya.

Lukman Leong, Analis Doo Financial Futures mengatakan, keputusan BI menahan suku bunga acuau menahan pelemahan lebih dalam. 

Lukman memproyeksi, kurs bergerak di Rp 16.200 hingga Rp 16.350 per dolar AS pada Kamis (18/6). Prediksi Ibrahim, dolar AS di Rp 16.310–Rp 16.360.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini