Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Bukit Asam Ekspor 40 Persen Produksi Batu Bara hingga Akhir 2022

 


PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID memperkirakan ekspor batu bara perseroan sebesar 40 persen hingga akhir tahun. Sementara sisanya sebesar 60 persen akan dialokasikan untuk penjualan di dalam negeri.

“Mungkin sampai dengan akhir tahun akan memperoleh ekspor sekitar 38 sampai 40 persen. Karena dalam pelaksanaannya, meskipun harga batu bara di luar negeri atau ekspor meningkat, kami sebagai BUMN tetap harus memperhatikan mempertimbangkan kondisi kondisi di dalam negeri,” kata Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail dalam konferensi pers kinerja Bukit Asam Kuartal III 2022, Kamis (27/10/2022).

Hingga kuartal III 2022, porsi penjualan ekspor Bukit Asam terus meningkat dari 33 persen pada kuartal I 2022, 38 persen pada kuartal II 2022, dan mencapai 44 persen pada kuartal III 2022. Peningkatan porsi ekspor pada kuartal II dan III tersebut menyebabkan porsi ekspor sampai dengan kuartal III 2022 tercatat sebesar 38 persen dari seluruh penjualan.

Ekspor batu bara perseroan didominasi oleh negara di kawasan Asia, antara lain India, China, Jepang dan beberapa negara lain di kawasan itu. Sementara hanya sebagian kecil yang diekspor ke Eropa.

“Untuk yang ke Eropa hanya sebagian kecil. Kami terus melakukan penjajakan, tapi sementara ini didominasi oleh negara-negara di Asia,” kata Arsal.

Adapun realisasi Domestic Market Obligation (DMO) hingga kuartal III 2022 tercatat sebesar 14,4 juta ton atau 159 persen dari target tahunan. Arsal mengatakan, penjualan dalam negeri terutama untuk memenuhi permintaan dari PLN.

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sukses melanjutkan kinerja positif hingga kuartal III 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 10 triliun, naik 110 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu (year on year/yoy) sebesar Rp 4,8 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail menjelaskan, capaian laba bersih itu didukung dengan pendapatan sebesar Rp 31,1 triliun, meningkat 60 persen dibanding periode sama tahun lalu.

"Kenaikan kinerja ini didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang meningkatkan permintaan batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan," imbuh Arsal dalam konferensi pers kinerja Bukit Asam Kuartal III, Kamis (27/10/2022).

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harga Batu Bara Acuan (HBA) meningkat sekitar 101 persen persen dari USD 158,50 per ton pada Januari 2022 menjadi USD 319,22 per ton pada September 2022.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini