Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

PUPR: Penyaluran Dana FLPP 14 Bank di Bawah Ketentuan

  Kementerian PUPR  melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan mengungkapkan 28  bank pelaksana telah menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ) di atas 70 persen per September 2020. "Posisi ini ideal untuk bank pelaksana, sehingga penyaluran dana FLPP lebih cepat dan tepat sesuai dengan kesepakatan yang ada," ujar Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR Arief Sabaruddin, Minggu (13/9). Sebanyak 28 bank pelaksana dengan penyaluran FLPP di atas 70 persen berasal dari tujuh bank nasional dan 21 bank pembangunan daerah (BPD). Namun, masih ada 14 bank yang penyalurannya belum sesuai ketentuan. Secara rinci, sembilan bank pelaksana, terdiri dari satu bank nasional dan delapan BPD belum menyentuh penyaluran di atas 70 persen, tepatnya masih di atas 50 persen. Sisanya sebanyak lima bank pelaksana terdiri dari dua bank nasional dan tiga BPD, penyaluran dana FLPP-nya masih di bawah 50 persen. Seharusnya, Arief menuturkan sesuai perjanjian ke...

Laju IHSG Diproyeksi Bervariasi Sambut PSBB Total Hari Ini

  Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berpotensi melanjutkan tekanan pada perdagangan hari ini, Senin (14/9). Faktor utama karena penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) total di DKI Jakarta.  Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee melihat sentimen PSBB total telah membuat pasar modal tertekan pada pekan lalu. Ia memperkirakan IHSG bakal berada di rentang support 4.878 sampai 4.712 dan resistance di 5.084 sampai 5.256.  "Pelaku pasar lebih baik melakukan penjualan lebih dahulu ketika pasar menguat untuk mengantisipasi dampak negatif penerapan PSBB total pada perekonomian," ujar Hans dalam risetnya, dikutip Senin (14/9).  Sebaliknya, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya melihat pelemahan IHSG tak akan sedalam pekan lalu. IHSG justru dilihat punya potensi penguatan terbatas yang merupakan momen kebangkitan bursa saham secara teknikal usai tertekan pada akhir pekan lalu.  Kendati begitu, potensi penguatan IHSG ke...

Teten: Banyak Pelaku UMKM Tak Pikirkan Model Bisnis

  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki  menyebut banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ) tak memikirkan model  bisnis dengan matang. Alhasil, mereka kerap kesulitan mendapatkan pembiayaan. Padahal, menurut Teten, model bisnis adalah kunci agar UMKM mendapatkan aliran pembiayaan dengan mudah. Apalagi, para pelaku UMKM di Indonesia sejatinya merupakan talenta-talenta yang kreatif dan inovatif. Tidak heran berbagai produk unik ada di Indonesia.   "Selama ini banyak yang fokus inovasi produk, tapi model bisnis tidak dipikirkan. Padahal, model bisnis bisa membuat usaha mengakses pembiayaan yang besar," ujarnya saat meresmikan acara pameran Jogja Gumregah secara virtual, Minggu (13/9).  Selain memberi akses pada pembiayaan, model bisnis yang matang dan menarik juga bisa membantu UMKM untuk masuk ke ekosistem pasar yang jauh lebih luas dan menguntungkan. Misalnya, dengan pengembangan jaringan digital melalui pemesanan online dan pembayar...