IHSG berpotensi naik, simak saham pilihan hari ini
Best Profit - JAKARTA. Mengawali semester kedua 2017, Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) masih berupaya melepaskan diri dari tren mendatar. Lima dari 10
analis pada survei KONTAN memperkirakan, peluang kenaikan IHSG masih
tampak. Median support IHSG hari ini berada di angka 5.788 dengan median resistance 5.852.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan, pola dragonfly doji terbentuk
atas IHSG mengindikasikan melambatnya aksi beli di hari Senin. Potensi
naik ini masih ada meski lebih terbatas. "Kalau kita lihat, bursa
regional sewaktu market Indonesia libur tidak kemana-mana, bahkan seminggu Indeks Dow Jones turun," kata Edwin. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, indikator MACD telah membentuk pola golden cross di area positif.
Namun, RSI masih berada di area netral dan stochastic sudah overbought. "Ada potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks," kata dia.Nafan merekomendasikan akumulasi beli untuk saham-saham ADHI, ASRI, BDMN, AGRO, dan HRUM pada hari ini serta buy on weakness untuk saham PGAS.
Sedangkan Edwin merekomendasikan beli untuk saham ASII, TLKM, UNTR, dan BMRI. Dia merekomendasikan buy on weakness untuk SRIL, PTPP, BBCA, SMGR, BBNI, ADRO, WSKT, WIKA, dan GGRM.
Sekadar mengingatkan, IHSG menutup semester satu pada 5.829,71, naik
10,06% sejak akhir 2016. Pada hari terakhir perdagangan 22 Juni lalu,
IHSG naik tipis 0,19%.Nilai dan volume transaksi IHSG melonjak
pada Kamis (22/6). Nilai transaksi bursa mencapai Rp 12,33 triliun
dengan volume transaksi 16,90 miliar saham. Lonjakan ini
disebabkan oleh transaksi tutup sendiri yang tinggi atas tiga saham,
yakni PT BPD Jawa Barat Tbk (BJBR) senilai Rp 3 triliun, PT PP Properti
Tbk (PPRO) dengan nilai Rp 1,6 triliun, dan PT Ciputra Development Tbk
(CTRA) dengan nilai Rp 1,4 triliun.
Harun Hajadi, Direktur CTRA
mengungkapkan, transaksi tutup sendiri CTRA adalah pengalihan saham
pendiri CTRA ke entitas berbeda tanpa mengubah kepemilikan. Menurut data
RTI, ada penjualan asing yang mencapai Rp 1 triliun pada saham CTRA. Tiga pemegang saham CTRA dengan kepemilikan lebih dari 5% adalah PT
Sang Pelopor (25,45%), Fine-C Capital Group pada Credit Suisse di
British Virgin (5,26%) dan satu rekening di Credit Suisse Singapura
(5,88%).
Selain CTRA, penjualan bersih asing terbesar pada saham
ASII, BMRI, dan BBRI. Sedangkan pembelian bersih asing tertinggi pada
saham SCMA, BBCA, UNVR, dan UNTR. Untuk informasi saja, sepekan terakhir ini, bursa Asia bergerak mixed cenderung
naik. Indeks Nikkei melorot 0,49%. Sedangkan indeks Shanghai naik
1,09%, Hang Seng naik 0,37%, Kospi naik 0,55%, dan Strait Times naik
0,34%.
Komentar
Posting Komentar