Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Bursa Asia bervariasi jelang rilis PDB China




Bestprofit - HONG KONG. Bursa Asia Asia bergerak bervariasi, Senin pagi. Bursa utama di kawasan Asia bergulir di dua zona, lantaran pelaku pasar mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi (PDB) China kuartal kedua 2017. Mengutip CNBC, indeks Kospi naik 0,47% ke posisi 2.425 pada pukul 08.10 waktu Hong Kong. Sementara, indeks S&P/ASX 200 turun 0,35%. Adapun, bursa Jepang tutup, karena perayaan hari nasional. 

Hari ini, China akan merilis data pertumbuhan ekonomi, produksi industri dan penjualan ritel kuartal kedua. Adapun, pada kuartal pertama 2017, China mencatat pertumbuhan ekonomi 6,9%, melebihi proyeksi di level 6,8%. Di sisi mata uang, dollar AS cenderung flat terhadap sebagian besar mata uang dunia, setelah tertekan pada Jumat lalu akibat data inflasi yang melemah. Indeks dollar AS diperdagangkan di level 95,09 pukul 07.55 waktu Hong Kong. 

Trader senioer OANDA, Stephen Innes mengatakan, tantangan inflasi Amerika Serikat diperkirakan akan memainkan peran penting dalam kebijakan pengetatan suku bunga The Fed, dan mempengaruhi arah pasar makro tahun ini. Dengan peluang kenaikan suku bunga yang kurang dari 50% pada Desember ini, dan tanpa dukungan testimoni The Fed pada 26 juli ini, dollar bisa tertekan," kata Innes dalam catatannya seperti dilansir CNBC. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini