Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Harga minyak melejit sentuh US$ 48 sebarel

PT Bestprofit - NEW YORK. Harga minyak dunia melonjak didukung laporan penurunan stok di Amerika Serikat, Selasa malam.West Texas Intermediate (WTI) di Nymex ditutup melesat 3,3% ke posisi US$ 47,89 per barel. Ini level penutupan tertinggi sejak 7 Juni. Pada perdagangan siang, minyak bahkan menyentuh US$ 48,45 sebarel. Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman September naik 4,3% menjadi US$ 50,71 per barel. 

Di pasar Asia, Rabu, Bloomberg mencatat, laju harga minyak WTI berlanjut dan menyentuh US$ 48,45 sebarel pada pukul 07.00 WIB. Lonjakan harga minyak terjadi menyusul laporan American Petroleum Institute (API yang menyatakan stok di AS turun 10,2 juta barel menjadi 487 juta per 21 Juli. Penurunan stok melebihi perkiraan yaitu 2,6 juta barel. 

Sebelumnya, minyak juga menguat setelah Arab Saudi pada pertemuan OPEC di Rusia, berjanji mengurangi ekspor menjadi 6,6 juta barel per hari pada Agustus, lebih rendah 1 juta barel dibanding tahun sebelumnya.Negara OPEC juga menyerukan angggotanya untuk memenuhi kesepakatan pemotongan produksi. Bahkan, dalam pertemuan dibahas rencana perpanjangan kesepakatan untuk memangkas produksi sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) pada Maret 2018, jika diperlukan. 

Namun, Barclays mengatakan, pertemuan OPEC bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari kepatuhan Irak yang buruk dan melonjaknya produksi minyak AS. Dalam pandangan kami, pertemuan ini bertujuan untuk menyelamatkan wajah OPEC dan mengalihkan perhatian pasar dari kepatuhan Irak yang buruk, dan produksi Nigeria serta Libia yang sangat tinggi," kata Barclays seperti dilansir CNBC, Selasa. Sebelumnya, Ketua eksekutif Halliburton mengatakan, pertumbuhan jumlah rig di Amerika Utara menunjukkan tanda-tanda melambat. Perusahaan tidak melakukan pengeboran secepat ketika awal 2017. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini