Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Dow Jones mencetak rekor baru


PT Bestprofit - JAKARTA. Tahun ini merupakan tahun rekor bagi pasar saham Amerika Serikat (AS). Indeks Dow Jones Industrial Average beberapa kali mencetak rekor baru. Termasuk hingga penutupan perdagangan dini hari tadi. Dow Jones melonjak 123,07 poin atau 0,57% ke level 21.532,14. S&P 500 pun turut mendaki 17,72 poin atau 0,73% ke level 2.443,25. 

Indeks Nasdaq bahkan masih betah ngebut hingga 1,10% ke level 6.261,17. Testimoni Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menjadi bahan bakar utama laju pasar saham Negeri Paman Sam. Yellen mengungkapkan di depan Kongres bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga secara bertahap serta mengurangi neraca yang masih jumbo. 

Investor menyambut sinyal Yellen yang cenderung dovish. "Investor sebelumnya khawatir jika Yellen akan lebih hawkish. Tapi dia mengungkapkan sesuai dengan ekspektasi pasar dan itulah sebabnyak pasar naik," kata Chris Zaccarelli, chief investment officer Cornerstone Financial Partners kepada Reuters

Testimoni Yellen pun meredakan panasnya pasar obligasi AS alias US Treasury. Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun turun ke angka 2,32% dari sebelumnya 2,35%. Imbal hasil US Treasury bertenor dua tahun yang lebih sensitif terhadap perubahan kebijakan moneter, turun menjadi 1,34% dari 1,38% hari sebelumnya. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini