Tembaga hadapi tekanan terbatas
Best Profit - JAKARTA. Tekanan sentimen suku bunga The Fed terhadap harga tembaga masih belum berakhir, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melemah 0,31% menjadi US$ 5.699 per metrik ton.Pelemahan harga tembaga
ini telah terjadi selama empat hari beruntun. Hal ini membuat penguatan
harga yang terjadi sejak pekan lalu tersisa 1,4%. Penurunan harga tembaga masih berpeluang berlanjut.
Menurut
Ibrahim, Direktur Utama Garuda Berjangka, kenaikan suku bunga AS
sebesar 25 basis poin mendorong nilai tukar dollar AS menguat dan
menekan harga tembaga. Apalagi The Fed memberi sinyal masih akan menaikkan suku bunga satu kali lagi tahun ini.Pelaku
pasar menilai pernyataan The Fed bernada hawkish. "Tahun depan masih
ada proyeksi kenaikan suku bunga dua kali lagi," kata Ibrahim, kemarin.
Penguatan dollar AS masih akan membayangi harga tembaga
sepekan ke depan. Tetapi harga hanya akan melemah terbatas. Pertumbuhan
hasil produksi di China yang positif akan menahan penurunan harga
aluminium.Output produksi China naik 6,5% di Mei, lebih baik
dari proyeksi yang cuma 6,4%. Sementara output produksi di Eropa naik
0,5% dari 0,2% di bulan sebelumnya. Dalam jangka panjang, Ibrahim
melihat tren harga tembaga
masih positif.
Bila dalam jangka pendek kenaikan bunga The Fed menjadi
sentimen negatif, dalam jangka panjang sentimen ini akan positif bagi harga tembaga. Kenaikan
suku bunga AS akan mendorong kegiatan ekonomi di negara tersebut. Hal
ini otomatis akan mendongkrak permintaan tembaga. Secara teknikal, bollinger band dan moving average (MA) 10% di atas bollinger tengah. Tetapi stochastic 70% negatif. RSI dan MACD juga 60% negatif. Hal ini dapat memicu koreksi jangka pendek.
Komentar
Posting Komentar