Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Sejumlah saham ini diprediksi bakal menonjol




Bestprofit - JAKARTA. Pasar modal kini telah memasuki semester II-2017. Lantas, mana saja emiten diprediksi bisa memiliki kinerja baik. Pada bulan Juni lalu, setidaknya beberapa emiten mencatatkan pertumbuhan harga saham yang melesat, bahkan menembus rekor historis (all time high).Misalnya saja, seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang berhasil mencetak rekor pada 21 Juni 2017 dengan level 15.300. 

Selain itu, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga mencetak rekor pada 21 Juni 2017 dengan level 49.000. Sehari sebelumnya, atau pada 20 Juni 2017, emiten PT Bank Agris Tbk (AGRS) juga mencatat rekor pada level 452. Pada pertengahan bulan Juni, saham emiten PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga mencetak rekor pada level 2700, kemudian diikuti oleh PT Voksel Electric Tbk (VOKS) pada level 1800. Sehari berikutnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga mencatat rekor dengan level saham pada 80.000, dan PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) yang juga mencetak rekor pada level 328.

Emiten yang berhasil mencatat all time high tersebut, sebagian besar merupakan emiten perbankan dan konsumer. Meskipun demikian, ada pula beberapa emiten yang bisa menjadi pilihan ke depan. "Sektor pilihannya antara lain adalah infrastruktur, perbankan, dan mining," terang Lucky Bayu Purnomo, analis Danareksa Sekuritas kepada KONTAN. Saham pilihan sektor infrastruktur, di antaranya seperti ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT. Sementara perbankan ada BMRI, BBRI, dan BBCA sedangkan saham mining di antaranya seperti PTBA, ANTM, INCO, dan TINS.

Kevin Juido Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas menyatakan saham-saham sektor mining dan finance berpotensi mentereng pada semester II. Untuk saham mining, di antaranya seperti ADRO, ITMG, dan PTBA yang bisa dikoleksi jangka panjang. Sedangkan saham finance, di antaranya seperti BBCA dan BBRI.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini