Akhir pekan minyak di level US$ 46 per barel
Bestprofit - NEW YORK. Harga minyak menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat. Ini menandakan tren bullish
terpanjang sejak April 2017 setelah menguat pada sesi ketujuhnya
berturut-turut di perdagangan Jumat. Namun, harga komoditas ini tetap
mencatatkan performa terburuk pada periode setengah tahun pertama sejak
1998.
Minyak sempat menyentuh harga terendah dalam 10 bulan
terakhir pada pekan lalu. Kekhawatiran kelebihan pasokan minyak membuat
harga minyak Brent terpangkas 16% sepanjang paruh pertama 2017.
Namun penurunan produksi minyak di AS berhasil mengurangi sentimen bearish di pasar. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex menanjak
2,5% ke level US$ 46,04 per barel pada penutupan perdagangan Jumat.
Dalam sepakan WTI telah menguat 7%. Sementara Brent naik 48 sen
ke level US$ 47,90 per barel. Dalam seminggu Brent menguat sebesar 5%. Data
Purchasing Manager's Index (PMI) China yang bertumbuh di kuartal II
membawa angin segar bagi minyak. "Harapannya, permintaan minyak bisa
meningkat secara global," ujar Rob Haworth, Senior Investment Strategist
Bank Wealth Management.
Komentar
Posting Komentar