Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Kebijakan Trump masih tak jelas, Wall Street mixed

Bestprofit - NEW YORK. Pasar saham AS ditutup beragam pada transaksi Rabu. Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,18% menjadi 20.054,34. Saham JPMorgan mencatatkan penurunan terdalam dan Nike menjadi saham dengan kenaikan terbesar. 

Sementara, indeks S&P 500 naik 0,07% menjadi 2.294,67. Sektor utiliti dan real estate memimpin kenaikan di antara tujuh sektor lainnya. Sedangkan sektor finansial berada di zona merah. Adapun indeks Nasdaq naik 0,15% menjadi 5.682,45. Dalam setiap empat saham yang naik, terdapat tiga saham yang mengalami penurunan di New York Stock Exchange. 

Volume transaksi perdagangan tad malam melibatkan 854,69 juta saham dengan volume transaksi gabungan sebanyak 3,589 miliar di penutupan transaksi. Beberapa hari terakhir, pasar saham diperdagangkan di range yang cukup sempit. Sebab, pelaku pasar berupaya mencari tahu lebih detil mengenai kebijakan Presiden AS Donald Trump. Sepertinya kita terjebak di dalam lumpur. Market tidak dapat bergerak dar satu sisi ke sisi yang lain. 

Kinerja dan berita ekonomi padahal cukup baik. Namun di saat yang sama, market masih menanti kebijakan Washington," jelas Ryan Detrick, senior market strategist LPL Financial. Dia juga mencatat, S&P membukukan kenaikan selama 37 hari beruntun tanpa kisaran transaksi 1%. Investor juga fokus pada harga minyak, di mana harga minyak untuk pengantaran Maret naik 0,33% menjadi US$ 52,34 per barel. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini