Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Trump tampil mengecewakan, Wall Street memerah


PT Bestprofit - NEW YORK. Penampilan Presiden AS terpilih Donald Trump pada konferensi pers pertamanya mengecewakan investor. Kondisi ini yang kemudian tampak pada pergerakan pasar saham AS yang kompak memerah malam tadi. Mengutip data CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,32% menjadi 19.891. Saham Walt Disney menjadi saham dengan penurunan terdalam. 

Sementara, saham McDonald's menjadi saham dengan kenaikan tertinggi.Adapun indeks S&P 500 turun 0,21% menjadi 2.270,44. Sektor finansial menjadi sektor dengan kenaikan terbesar di antara tujuh sektor lainnya. Sedangkan sektor dengan performa terbaik adalah sektor telekomunikasi. Di sisi lain, indeks Nasdaq juga tertekan 0,29% menjadi 5.547,49. 

Dalam setiap sembilan saham yang turun, terdapat lima saham yang mendaki di New York Stock Exchange. Volume transaksi perdagangan tadi malam melibatkan 787,27 juta saham dengan volume transaksi gabungan mencapai 3,414 miliar saham saat penutupan. Saya rasa pelaku pasar mulai mengambil langkah moderat dari langkah yang diambil beberapa pekan sebelumnya, dan itu sah-sah saja. 

Market sebelumnya terdorong oleh banyak sekali kabar baik. Dan saat ini, market membutuhkan penjelasan detil mengenai kebijakan," papar Art Hogan, chief market strategist Wunderlich Securities. Sementara itu, Craig Erlam, senior market analyst Oanda menilai, konferensi pers pertama Trump pada Rabu lalu bukanlah sesuatu yang ingin didengar investor.

Apalagi dengan adanya pembicaraan mengenai proteksionisme dan lebih banyak menyerang perusahaan, Trump sangat tidak market friendly," papar Erlam. Trump menyerang industri farmasi, yang pada akhirnya membuat saham-saham kesehatan dan bioteknologi terguncang. Dia juga dinilai gagal dalam memberikan penjelasan detil atas tiga kunci kebijakan politiknya, yakni: reformasi pajak, deregulasi atas sektor tertentu, dan stimulus fiskal. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini