Dollar lunglai karena pernyataan Trump dan Brexit
PT Bestprofit - LONDON. Posisi dollar AS melemah. Sebaliknya, pamor emas kian mentereng. Kondisi ini terjadi pasca presiden terpilih AS Donald Trump menyatakan bahwa dollar AS saat ini "terlalu kuat". Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.34 waktu London, Bloomberg Dollar Spot Index turun 0,7% ke level terendah dalam sebulan terakhir.
Sementara, nilai tukar poundsterling menguat 0,7% menjadi US$ 1,2133. Adapun euro menguat 0,6% menjadi US$ 1,066.Di sisi lain, yen diperdagangkan di level 113,26 per dollar AS atau menguat 0,8%. Jika dihitung dalam tujuh sesi terakhir, yen sudah menguat 3,2%. Seperti yang dikutip dari Wall Street Journal, Trump menyatakan bahwa nilai dari dollar AS sudah terlalu tinggi karena China menekan mata uangnya.
Pergerakan
dollar menjadi acuan pada titik ini dan seluruh mata tertuju pada
seberapa tajam kebijakan AS yang akan diberlakukan nanti," jelas Fredrik
Nerbrand, global head of asset allocation HSBC Holdings Plc di London. Selain
itu, market juga menanti pernyataan dari Perdana Menteri Inggris
Theresa May yang dijadwalkan akan berlangsung hari ini.
Faktor ganda,
yakni Brexit dan Trump, mendominasi pergerakan market pada tahun ini. Pernyataan
dari Trump telah menyebabkan trader menebak-nebak artinya. Sedangkan
pernyataan May diprediksi akan memberikan kejelasan mengenai strategi
Inggris saat keluar dari Uni Eropa.
Komentar
Posting Komentar