Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Penguatan dollar gerus kinerja minyak


Bestprofit - NEW YORK. Harga minyak dunia anjlok dari posisi tertingginya dalam 18 tahun terakhir tadi malam. Berdasarkan data CNBC, pada pukul 14.36 waktu New York, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate tercatat turun 2,6% atau US$ 1,39 menjadi US$ 52,33 per barel.
Sedangkan harga minyak Brent ditutup dengan penurunan US$ 1,45 atau 2,6% menjadi US$ 55,37 per barel. 

Padahal pada transaksi sebelumnya, kedua kontrak harga minyak ini sempat menyentuh posisi tertingginya sejak Juli 2015. Pada saat itu, harga minyak Brent bertengger di level US$ 58,37 per barel dan minyak WTI di posisi US$ 55,24 sebarel. Namun, penguatan dollar mengikis pertahanan minyak. "Penguatan dollar AS memberatkan langkah minyak," jelas Andrew Lipow, president of energy consulting firm Lipow Oil Associates di Houston. 

Dia menambahkan, laju pasar saham AS juga tertahan dari kenaikan sebelumnya akibat reli dollar.
Sekadar informasi, semalam, dollar menyentuh posisi tertingginya dalam 14 tahun terakhir terhadap keranjang mata uang dunia. Salah satu penyebabnya adalah data ekonomi AS yang menunjukkan aktivitas manufaktur AS yang tumbuh lebih besar dari prediksi pada November. 

Penguatan dollar menyebabkan harga komoditas yang berdenominasi dollar, seperti minyak, menjadi semakin mahal bagi pemegang mata uang lain. Selain itu, menurut john Kilduff, founding partner di hedge fund Again Capital, para trader juga mencemaskan adanya laporan yang menyebut bahwa Libya akan terus meningkatkan produksi minyaknya. Data yang berhasil dihimpun Bloomberg menunjukkan, Libya berencana mengirimkan minyak dari pelabuhan dekat Tripoli sebanyak hampir 1,9 juta barel minyak pada bulan ini. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini