Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Ada yang Blue Chip, Analis Rekomendasi Saham Ini Untuk Investasi Tahun 2024

 

Tahun 2024 segera datang. Analis rekomendasi sejumlah saham untuk investasi tahun 2024. Sejumlah saham tersebut ada yang kategori blue chip.

Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa efek yang biasanya memiliki fundamental kuat sehingga tidak mudah dipermainkan para spekulan. Saham blue chip biasanya memiliki kapitalisasi pasar besar, dari puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Di Bursa Efek Indonesia, saham blue chip dikelompokan dalam indeks LQ45. Ada 45 saham blue chip periode Agustus 2023-Februari 2024.

Sejumlah saham blue chip pilihan Sinarmas Sekuritas untuk 2024 adalah saham BBRI dengan target harga di Rp 6.300. Kemudian saham ASII dengan target harga Rp 7.800, ICBP di Rp 13.500, TLKM di target harga Rp 4.700. 

Selain itu Sinarmas Sekuritas juga menjagokan AMRT dengan target harga di Rp 3.400. Kemudian ARTO, ADMR dan ACES dengan masing-masing target harga di Rp 4.500, Rp 1.700 dan Rp 1.000.  

Dari daftar tersebut, saham non blue chip pilihan Sinarmas Sekuritas hanyalah saham ADMR.

Kiwoom Sekuritas Indonesia rekomendasi saham BBRI di target harga Rp 6.000. Kemudian saham BBNI dengan target Rp 7.300, TLKM di Rp 3.960, JSMR di target harga Rp 5.200 dan SMGR di Rp 7.400. 

Kemudian TKIM juga menjadi unggulan Kiwoom Sekuritas Indonesia dengan target Rp 8.325. Menyusul INKP di Rp 11.000, BSDE di Rp 1.650 dan CTRA di Rp 1.470 per saham. 

Direktur Utama Kiwoom Sekuritas Indonesia Chang-kun Shin memaparkan ada beberapa peluang yang akan mendukung pergerakan bursa saham tahun depan. 

Dari eksternal, berlanjutnya tren penurunan inflasi Amerika Serikat (AS). Ini akan mengindikasinya The Fed akan bersikap lebih dovish sehingga suku bunga berpeluang turun. 

Dari dalam negeri, pasar modal Indonesia akan mendapat sentimen positif dari penguatan rupiah, potensi inflasi domestik yang terjaga hingga peluang Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga.

"Aliran modal asing tahun depan juga berpeluang besar akan karena secara historis selama pemilu asing akan mencatatkan inflow," jelas Shin saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/12). 

Terlebih lagi, sepanjang 2023 ini investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 13,61 triliun per Selasa (5/12). Dengan begitu dana asing berpotensi melonjak tinggi tahun depan. 

Di sisi lain, sentimen besar yang akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ialah gelaran pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024. 

Kiwon Sekuritas prediksi IHSG akan berada di level 7.700 pada akhir 2024 dengan empat sektor unggulan, yaitu  keuangan, infrastruktur terutama telekomunikasi, bahan baku dan properti. 

Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy menjelaskan secara historis, sektor perbankan dan konsumer selalu bergerak positif melampaui IHSG dalam tiga pemilu terakhir. 

Sementara dalam dua pemilu terakhir, sektor telekomunikasi dan properti mampu mengungguli IHSG. Isfhan memproyeksikan tren itu akan berlanjut pada tahun depan. 

"Tahun depan Sinarmas Sekuritas menjagokan sektor perbankan, konsumer dan telekomunikasi. Selain itu, sektor ritel juga menjadi favorit kami," kata dia.

Sinarmas Sekuritas telah menyiapkan tiga skenario untuk pergerakan IHSG. Pada skenario baseline, IHSG akan berada di level 7.600 dengan Price Earning Ratio (PER) di 14 kali. 

Kemudian pada skenario bullish, IHSG berpotensi menembus level 8.050 pada tahun depan dengan PER di 15,3 kali. Sedangkan skenario bearish IHSG berada di level 6.700. 

"Secara umum laba per saham IHSG diperkirakan akan tumbuh hingga 11% pada tahun depan dan pertumbuhan GDP secara full-year akan mencapai 5,1%," tutur Isfhan.

Itulah rekomendasi saham blue chip untuk investasi tahun 2024. Ingat, rekomendasi saham ini bukan meminta Anda beli saham tertentu. Segala risiko dan keputusan pembelian saham ada di tangan Anda sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini