Rupiah Berpeluang Menguat Pada Rabu Simak Sentimen Penggeraknya

 

Rupiah ditutup melemah di seluruh pasar pada perdagangan Selasa (5/12). Di pasar spot, rupiah melemah 0,27% ke Rp 15.505 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia turun 0,38% ke Rp 15.504 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah sejalan dengan meningkatnya sentimen risk-off menjelang rilis data AS. Sentimen risk-off juga didorong oleh rilis Moody’s yang merevisi outlook menjadi negatif untuk China.

"Rilis Moody’s tersebut mengafirmasi kekhawatiran terkait utang-utang China serta prospek perekonomian ke depannya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12).

Untuk Rabu (6/12), Josua menilai rupiah berpotensi menguat sejalan dengan proyeksi penurunan JOLTS Job Openings di AS. Penurunan data tersebut berimplikasi bahwa pasar tenaga kerja AS cenderung semakin melonggar, dan diprediksi mendorong penurunan ekspektasi inflasi.

Sementara itu, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong berpendapat rupiah berpotensi melemah terbatas. Sebab dolar AS diperkirakan akan melanjutkan rebound dari oversold pada hari Jumat minggu lalu.

"Dengan absennya data ekonomi penting dari dalam maupun luar negeri, investor cenderung wait and see menantikan data penting tenaga AS NFP.

Ia memperkirakan, pada Rabu (6/12)  rupiah bergerak pada rentang Rp 15.450 - Rp 15.550 per dolar AS. 

Sementara Josua memprediksi rupiah dikisaran Rp 15.425 - Ro 15.525 per dolar AS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Trading dari CGS International Sekuritas: BBRI, BBNI, EXCL, VKTR, INCO, PTPP

Proyeksi IHSG & Rekomendasi Saham BNGA, EXCL, BMRI, dan BKSL Untuk Rabu

BRI Life Menerima 4 Penghargaan dari 3 Institusi,Cetak Kinerja Positif Sepanjang 2023