Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rupiah Berpeluang Menguat Pada Rabu Simak Sentimen Penggeraknya

 

Rupiah ditutup melemah di seluruh pasar pada perdagangan Selasa (5/12). Di pasar spot, rupiah melemah 0,27% ke Rp 15.505 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia turun 0,38% ke Rp 15.504 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah sejalan dengan meningkatnya sentimen risk-off menjelang rilis data AS. Sentimen risk-off juga didorong oleh rilis Moody’s yang merevisi outlook menjadi negatif untuk China.

"Rilis Moody’s tersebut mengafirmasi kekhawatiran terkait utang-utang China serta prospek perekonomian ke depannya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12).

Untuk Rabu (6/12), Josua menilai rupiah berpotensi menguat sejalan dengan proyeksi penurunan JOLTS Job Openings di AS. Penurunan data tersebut berimplikasi bahwa pasar tenaga kerja AS cenderung semakin melonggar, dan diprediksi mendorong penurunan ekspektasi inflasi.

Sementara itu, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong berpendapat rupiah berpotensi melemah terbatas. Sebab dolar AS diperkirakan akan melanjutkan rebound dari oversold pada hari Jumat minggu lalu.

"Dengan absennya data ekonomi penting dari dalam maupun luar negeri, investor cenderung wait and see menantikan data penting tenaga AS NFP.

Ia memperkirakan, pada Rabu (6/12)  rupiah bergerak pada rentang Rp 15.450 - Rp 15.550 per dolar AS. 

Sementara Josua memprediksi rupiah dikisaran Rp 15.425 - Ro 15.525 per dolar AS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini