Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Wall Street: S&P 500 Meraih Kenaikan Tipis, Menggoda Mengonfirmasi Pasar Bullish

 

S&P 500 ditutup lebih tinggi secara nominal pada hari Kamis (28/12), mengoreksi kenaikan awal sebelum bel penutupan pada hari perdagangan terakhir di tahun 2023.

Indeks acuan ini mengakhiri sesi dengan volume yang tipis hanya 0,3% dari rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada 3 Januari 2022.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 53,58 poin atau 0,14% menjadi 37.710,1, S&P 500 menguat 1,77 poin atau 0,04% menjadi 4.783,35, dan Nasdaq Composite turun 4,04 poin, atau 0,03%, menjadi 15.095,14.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor utilitas mengalami persentase kenaikan terbesar. Saham-saham energi mengalami penurunan terbesar, terbebani oleh merosotnya

Indeks blue-chip Dow berakhir sedikit hijau sementara Nasdaq ditutup sedikit lebih rendah. Ketiga indeks tetap berada di jalur kenaikan bulanan, kuartalan, dan tahunan.

"Ini adalah salah satu reli akhir tahun terbaik yang pernah kami lihat dan banyak dari reli ini terjadi sebelum pivot The Fed pada pertengahan Desember," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha.

"Ini adalah pengingat yang bagus tentang seberapa jauh kita telah datang dari kedalaman pasar bearish tahun lalu dan pengingat bagi para investor bahwa awan gelap bisa saja terjadi, tetapi matahari selalu muncul lagi," tambah Detrick.

Seandainya S&P 500 menetap di atas level penutupan tertinggi sepanjang masa sebelumnya, itu akan mengkonfirmasi bahwa indeks acuan memasuki pasar bullish saat mencapai palung penutupan pasar bearish pada Oktober 2022.

"Mencapai level tertinggi baru setelah dua tahun bisa menjadi tanda halus bahwa kekuatan ekonomi akan terjadi pada tahun 2024," kata Detrick.

Data yang dirilis pada pagi hari, termasuk klaim pengangguran, penjualan rumah yang tertunda, dan perdagangan/inventaris awal semuanya menggambarkan ekonomi yang melemah tetapi tangguh.

Skenario ini telah membantu memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan lebih cepat dari yang diharapkan dan dapat melakukan soft landing dengan menghindari resesi.

Pada pandangan terakhir, pasar keuangan telah memperhitungkan probabilitas 74,1% bahwa para pembuat kebijakan akan memangkas suku bunga acuan Fed sebesar 25 basis poin di bulan Maret, menurut FedWatch CME Tool.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini