Harga Emas Sentuh Rp766 Ribu per Gram
Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero)
Tbk atau ANTAM berada di posisi
Rp766 ribu per gram pada Jumat (16/8) atau naik Rp7.000 dari Rp759 ribu per
gram pada Kamis (15/8). Begitu pula dengan harga
pembelian kembali (buyback) meningkat Rp7.000 dari Rp687 ribu per gram menjadi
Rp694 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp407 ribu, 2 gram Rp1,48 juta, 3 gram Rp2,2 juta, 5 gram Rp3,65 juta, 10 gram Rp7,23 juta, 25 gram Rp17,98 juta, dan 50 gram Rp35,88 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp71,7 juta, 250 gram Rp176 juta, 500 gram Rp35,8 juta, dan 1 kilogram Rp715,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara, harga emas di perdagangan perdagangan spot berada di posisi US$1.521,47 per troy ons atau meroket 0,4 persen. Sedang emas berjangka AS di posisi US$1.531,2 naik 0,2 persen.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp407 ribu, 2 gram Rp1,48 juta, 3 gram Rp2,2 juta, 5 gram Rp3,65 juta, 10 gram Rp7,23 juta, 25 gram Rp17,98 juta, dan 50 gram Rp35,88 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp71,7 juta, 250 gram Rp176 juta, 500 gram Rp35,8 juta, dan 1 kilogram Rp715,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara, harga emas di perdagangan perdagangan spot berada di posisi US$1.521,47 per troy ons atau meroket 0,4 persen. Sedang emas berjangka AS di posisi US$1.531,2 naik 0,2 persen.
Analis Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan kenaikan harga
emas dipicu menurunnya minat investor kepada investasi risiko tinggi.
Sebaliknya, pasar mulai memborong aset safe haven yang notabene lebih rendah
risiko.
"Risk appetite investor sedang sangat rendah, aset-aset berisiko di negara berkembang akan kesulitan menjaring peminat," kata Ibrahim
"Risk appetite investor sedang sangat rendah, aset-aset berisiko di negara berkembang akan kesulitan menjaring peminat," kata Ibrahim
Kondisi tersebut merupakan
imbas meningkatnya persepsi risiko resesi ekonomi global. Resesi ekonomi
merupakan kondisi di mana pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi selama dua
kuartal berturut-turut.
Menurut dia, sinyal resesi terlihat dari inversi imbal hasil
(yield) obligasi pemerintah AS mengalami inversi alias yang jangka pendek lebih
tinggi ketimbang jangka panjang. Dalam hal ini yield obligasi tenor 2 tahun
lebih tinggi ketimbang 10 tahun. Tak hanya di AS, yield obligasi jangka panjang
di beberapa negara juga terkoreksi.
"Imbal hasil obligasi AS 30 tahun mencapai titik terendah sepanjang masa, sementara imbal hasil pada obligasi 10 tahun Jerman dan Prancis menandai rekor terendah baru di wilayah negatif," paparnya.
Ia memprediksi emas internasional akan diperdagangkan di level US$1.491-US$1.541 per troy ons pada hari ini. Sedangkan logam mulia Antam akan diperdagangkan di level Rp785 ribu-Rp808 ribu.
"Imbal hasil obligasi AS 30 tahun mencapai titik terendah sepanjang masa, sementara imbal hasil pada obligasi 10 tahun Jerman dan Prancis menandai rekor terendah baru di wilayah negatif," paparnya.
Ia memprediksi emas internasional akan diperdagangkan di level US$1.491-US$1.541 per troy ons pada hari ini. Sedangkan logam mulia Antam akan diperdagangkan di level Rp785 ribu-Rp808 ribu.
Komentar
Posting Komentar