Anies Utamakan Pertumbuhan Ekonomi daripada Operasi Yustisi
Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan tidak akan menggelar Operasi Yustisi bagi pendatang di
Jakarta. Baginya, permasalahan kependudukan, seperti pemukiman kumuh,
dapat diatasi dengan pertumbuhan ekonomi.
"Biasa, kan kalau warga datang harus melapor pada RT, RW kemudian kalau tinggal lebih dari 24 jam harus lapor. Prosesnya harus seperti itu saja. Jadi bukan operasi di terminal terminal, operasi di stasiun, bukan seperti itu, tapi sifatnya melayani bagi mereka yang membutuhkan pelayanan kependudukan," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Senin (10/5).
Menurut Anies, masyarakat berbondong-bondong mengadu nasib ke Jakarta diprediksi tidak akan meningkatkan pemukiman kumuh di Jakarta. Ia mengatakan bahwa permasalahan tersebut dapat teratasi dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.
"Biasa, kan kalau warga datang harus melapor pada RT, RW kemudian kalau tinggal lebih dari 24 jam harus lapor. Prosesnya harus seperti itu saja. Jadi bukan operasi di terminal terminal, operasi di stasiun, bukan seperti itu, tapi sifatnya melayani bagi mereka yang membutuhkan pelayanan kependudukan," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Senin (10/5).
Menurut Anies, masyarakat berbondong-bondong mengadu nasib ke Jakarta diprediksi tidak akan meningkatkan pemukiman kumuh di Jakarta. Ia mengatakan bahwa permasalahan tersebut dapat teratasi dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.
"Dengan pertumbuhan
ekonomi yang baik maka bisa mendapatkan pekerjaan yang baik, dengan mendapatkan
pekerjaan yang baik maka otomatis tempat tinggalnya pun akan menjadi lebih
baik. Jadi dorongan kita adalah pada pertumbuhan ekonomi," jelas Anies.
Anies juga mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi di Jakarta di atas rata-rata nasional. Sehingga ia dan pihaknya akan terus mendorong banyaknya investasi dan lapangan pekerjaan.
"Dan Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Jakarta itu di atas rata-rata nasional dan kita akan terus mendorong dengan kemudahan izin berusaha, kemudian juga kita fasilitasi untuk berbagai macam kebutuhan untuk investasi. Jadi harapannya nanti tenaga kerja yang tersedia bisa lebih banyak," terangnya.
Anies juga mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi di Jakarta di atas rata-rata nasional. Sehingga ia dan pihaknya akan terus mendorong banyaknya investasi dan lapangan pekerjaan.
"Dan Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Jakarta itu di atas rata-rata nasional dan kita akan terus mendorong dengan kemudahan izin berusaha, kemudian juga kita fasilitasi untuk berbagai macam kebutuhan untuk investasi. Jadi harapannya nanti tenaga kerja yang tersedia bisa lebih banyak," terangnya.
Sebelumnya Anies memprediksi puluhan ribu pendatang baru
akan masuk Jakarta pasca libur lebaran 2019. Angka itu naik sekitar 2.000 orang
dari jumlah pendatang baru pada 2018.
"Kalau proyeksi kira-kira sekitar 71.000 (yang masuk) dibandingkan tahun lalu 69.000," kata Anies di Puskesmas Kalideres, Jakarta, Senin (3/6).
Anies mengatakan pada 2018 sekitar 5.865.000 pemudik berangkat meninggalkan Jakarta. Kemudian, pada arus balik ada 5.934.000 orang yang masuk ke Jakarta.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan I 2019 mencapai 6,23 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 6,41 persen (yoy).
"Kalau proyeksi kira-kira sekitar 71.000 (yang masuk) dibandingkan tahun lalu 69.000," kata Anies di Puskesmas Kalideres, Jakarta, Senin (3/6).
Anies mengatakan pada 2018 sekitar 5.865.000 pemudik berangkat meninggalkan Jakarta. Kemudian, pada arus balik ada 5.934.000 orang yang masuk ke Jakarta.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan I 2019 mencapai 6,23 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 6,41 persen (yoy).
Komentar
Posting Komentar