Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Rudiantara: Negara G20 Bentuk 'Framework' Tukar Data Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara  mengungkapkan para negara anggota  G20 sepakat untuk membentuk kerangka kerja ( framework ) dalam rangka penerapan pertukaran data digital (Data Free Flow with Trust/DFFT). Kerangka kerja ini akan menjadi dasar kapan sekiranya DFFT bisa diterapkan meski sampai saat ini belum ada kepastian target waktu dari forum G20. Rudiantara mengatakan keputusan ini sudah disepakati seluruh negara anggota forum G20 pada pertemuan di Jepang pada beberapa waktu lalu. Menurutnya, seluruh anggota tidak bisa menentukan kapan DFFT bisa dilakukan karena masing-masing negara mempunyai tolak ukur kesiapan yang berbeda-beda. Dengan begitu, sambungnya, kesepakatan yang muncul adalah masing-masing negara lebih dulu membentuk kerangka kerja yang didasari kesiapan tiap negara. Setelah itu, masing-masing negara membentuk tahapan menuju implementasi DFFT. "Kami usulkan buat time frame , tapi susah, jadi kondisi saja dengan hormati legal framework d...

Xiaomi Pecah Merek Lagi, Mi CC

Xiaomi dikabarkan akan meluncurkan ponsel terbaru yakni Xiaomi Mi CC. Ponsel ini dirancang dengan gaya modis mengikuti tren anak muda. Perusahaan mengatakan maksud dari Mi "CC" merupakan kependekan dari "Camera+Camera" yang mengacu pada fitur kamera ganda yang disematkan pada ponsel. Namun, CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan bahwa selain Camera+Camera, "CC" juga dapat diartikan dengan chic (modis), cool (keren), colorful (penuh warna) dan creative (kreatif) yang menjadi ciri gaya anak muda masa kini. Terciptanya ponsel ini berkat akuisisi Xiaomi terhadap perusahaan Meitu tahun 2018. Merek baru ini akan merilis dua varian Xiaomi CC9 dan CC9e, seperti dikutip GSMArena . Dilansir Tech Crunch , merek ini akan lebih mementingkan tampilan estetika dibanding kinerja ponsel. Karenanya, ponsel merek CC itu menargetkan jenis konsumen yang berbeda. Konsep kamera ganda pada ponsel Xiaomi Mi CC kata Jun dilatar belakangi oleh kaum muda senang mengambil foto ...

Paris Siapkan Taksi Terbang pada Olimpiade 2024

Paris  tengah mengerjakan inovasi alat transportasi  taksi terbang yang bakal melayani pengunjung yang hendak menonton turnamen di  Olimpiade Paris 2024. Taksi ini akan membawa penumpang dari Bandara Charles de Gaulle ke kota Paris. Taksi "terbang" ini dibuat untuk mempersingkat waktu tempuh bandara hingga ke kota Paris. Sebab, saat ini jarak keduanya memakan waktu satu jam. Maka, melalui transportasi ini pengunjung dapat menghemat waktu kurang dari satu jam. Ada tiga perusahaan yang terlibat dalam proyek tersebut yaitu Airbus, Aeroports de Paris dan Otoritas Transportasi Paris. "Pada 2010 untuk pertama kalinya, lebih dari setengah umat manusia tinggal di perkotaan dan menurut kami pada tahun 2030 angka itu akan melampaui 60 persen," kata CEO Airbus Guillaume Faury dikutip Phys . Sementara itu Aeroports de Paris harus memilih lokasi pusat taksi "terbang" di Paris pada akhir 2019 dan harus siap dalam waktu 18 bulan. Menurut Direktur Jenderal...