Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Komunitas Bumi Datar Cari Dana Gelar Konferensi di Indonesia


PT.Bestprofit-- Indonesian Flat Earth Research (IFER) atau komunitas bumi datar di Indonesia bersiap menggelar konferensi nasional perdana pada Oktober mendatang di Jakarta.

Chief executive officer dan pendiri IFER Wahidin Amir mengatakan pihaknya sedang menyusun konferensi perdananya itu yang akan dibuat dengan konsep seminar.

"Ada gambaran bahwa akan dibuat seperti seminar, nanti dibuat rundown nya, siapa aja profesor-profesor yang akan diundang untuk mempresentasikan kajian-kajian ilmiah," ujar Wahidin
Ia mengaku belum bisa memastikan konsep serta tempat untuk menyelenggarakan konferensi nasional itu karena saat ini pihaknya sedang fokus mengumpulkan dana. Konferensi ini nantinya terbuka untuk masyarakat umum.

"Saat ini kita lagi kumpulin dana untuk event sebesar itu dan kita juga lagi buat kepanitiaan, maka dari itu kita rapat lagi bulan depan apa saja yang harus kita sepakati," imbuhnya.

Indonesian Flat Earth Research (IFER) sebagai penyelenggara juga bekerja sama dengan dua komunitas bumi datar lainnya yakni FE 101 dan Flat Earth Society.

Terkait komunitas yang didirikannya, Wahidin mengatakan sebagai cabang dari Flat Earth 101. Wahidin dan tim lebih bayak berperan sebagai tim riset.
"Kita hanya di riset, mencoba untuk membuktikan benar atau tidak bumi itu bulat seperti yang dikatakan sains modern sekarang," ucapnya.

Dibandingkan Indonesia, konferensi penganut Bumi datar di AS sudah dua kali dilakukan yaitu pada November 2017 dan Desember 2018 silam.

Dalam konferensi tersebut, peserta disuguhkan dengan presentasi serta perdebatan yang mempromosikan bahwa bentuk Bumi itu datar. Penganut bumi datar itu beranggapan bahwa tidak ada gambaran asli yang ditunjukkan oleh media mengenai bentuk Bumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini