Pro dan kontra terkait rencana
penutupan sementara Taman Nasional Komodo,
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat
banyak pihak resah. Khususnya para pelaku industri wisata dan wisatawan.
Pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sudah resmi
mengumumkan hanya akan menutup kawasan Pulau Komodo jika memang harus ditutup
sesuai rekomendasi tim. Artinya pulau-pulau lain yang dihuni oleh Komodo, seperti
Pulau Rinca tetap bisa dikunjungi.
Pulau Rinca berada di sebelah barat Pulau Flores, yang
dipisahkan oleh Selat Molo. Pulau ini juga merupakan bagian dari Situs Warisan
Dunia UNESCO, karena merupakan kawasan Taman Nasional Komodo bersama dengan
Pulau Komodo, Pulau Padar dan Gili Motang.
Selain komodo, pulau ini juga menjadi habitat babi liar dan kerbau.
Untuk menjangkau pulau Rinca, wisatawan dapat menumpang perahu dari Labuan Bajo
di Flores barat.
Dari dermaga Loh Buaya, pelayaran ditempuh dalam waktu dua jam.
Tarif menumpang perahu dari Labuan Bajo ke Pulau Rinca bervariasi,
tergantung jenis perahu yang ditumpangi.
Tapi ada baiknya untuk mendaftar pada jasa open trip, agar bisa menyewa secara
berkelompok dan lebih murah.
Setibanya di dermaga, pengunjung akan dipadu oleh
para penjaga hutan (ranger) untuk menjelajahi dan menelusuri jejak komodo
di Pulau Rinca.
Untuk bisa masuk ke kawasan Pulau Rinca, wisatawan nusantara hanya cukup
merogoh kocek sebesar Rp25 ribu per orang. Namun itu belum termasuk biaya
ranger, dan jangan sekali-kali abaikan peran ranger demi keselamatan dari
terjangan komodo.
Pulau Rinca memiliki beberapa fasilitas penunjang untuk para wisatawan, seperti
homestay, warung, hingga toilet umum. Sehingga wisatawan yang berkunjung ke
tempat ini tak perlu khawatir akan 'nasibnya'.
Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Pulau Rinca akan melakukan kegiatan
treking, rutenya bervariasi mulai dari yang pendek hingga panjang.
Pemandangan berupa perbukitan dan laut biru adalah hal yang lumrah ditemui di
sini.
Pulau Rinca juga mengajak setiap wisatawan untuk menyelamatkan lingkungan,
lewat program adopsi bakau. Untuk mengadopsi satu bibit, setiap pengunjung bisa
'menebusnya' dengan harga Rp150 ribu.
Komentar
Posting Komentar