Rupee India dan peso Argentina makin terpuruk
PT BESTPROFIT Sejumlah mata uang negara berkembang jatuh. Bahkan rupee India longsor ke level terendah sepanjang masa terhadap dollar AS.Dalam
perdagangan Kamis pagi, rupee merosot ke level terendah yakni
70,82 per dollar AS. Sehari sebelumnya, kurs rupee tercatat sebesar
70,59 per dollar AS.
Pelemahan rupee dalam beberapa hari terakhir akibat tingginya permintaan dollar AS dari para importir di akhir bulan.Namun
ini juga sebagai sinyal bahwa rupee menghadapi tekanan kuat dari
global. "Secara global, kurs lira Turki dan yuan offshore China juga di
bawah tekanan.
Sentimen negatif lainnya adalah rally harga minyak mentah
yang secara tidak langsung akan mempengaruhi stabilitas fiskal," kata
Sanjiv Bhasin, Executive VP-Markets & Corporate Affairs, India
Infoline kepada Times of India. Namun, Bhasin
memperkirakan, rupee tidak akan menembus level psikologis sebesar 71 per
dollar AS sebab ada arus masuk dana asing di pasar saham. BEST PROFIT
Menteri
Ekonomi India Subhash Chandra Garg mengharapkan rupee akan stabil
dikisaran 68-70 per dollar AS. Rupee telah merosot sekitar 10% di tahun
ini dan menjadikannya mata uang berkinerja terburuk di Asia. Rupee yang melemah mengakibatkan impor, pendidikan luar negeri dan perjalanan ke luar negeri semakin mahal.
Dampak
terbesar adalah pada harga bensin dan solar karena India mengimpor
hampir 80% dari kebutuhan minyak mentahnya. Harga minyak mentah dunia
yang meningkat, juga menjadi pukulan ganda bagi konsumen dan Pemerintah
India. Sementara, mata uang Argentina, peso juga makin jebol.
Rabu, peso ditutup pada rekor rendah yakni 34,10 per dolar AS.
Mata uang peso telah anjlok lebih dari 45,3% terhadap dollar AS di tahun
ini, dan mendorong intervensi besar-besaran dari bank sentral. Kemarin, peso jatuh 7% dalam sehari, penurunan harian terbesar sejak mata uang ini dibiarkan mengambang pada Desember 2015. BESTPROFIT
Mengutip
Reuters, peso terjun bebas setelah Dana Moneter Internasional (IMF)
menyatakan sedang mempelajari permintaan dari Pemerintah Argentina untuk
mempercepat pencairan program pinjaman senilai US$ 50 miliar setelah
jatuhnya kepercayaan investor pada pemerintahan Presiden Mauricio Macri.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Pemerintah Argentina berjanji mempercepat rencana untuk mengurangi defisit fiskal.Tetapi
mengingat depresiasi terus-menerus peso, membuat utang Argentina dalam
denominasi dollar menjadi lebih mahal untuk dibayar, dan investor
semakin khawatir bahwa bantuan IMF mungkin tidak akan cukup.
Kami
telah sepakat dengan IMF untuk memajukan semua dana yang diperlukan
untuk menjamin kepatuhan terhadap program keuangan tahun depan," kata
Macri dalam sebuah pidato televisi yang dikutip Reuters.
Komentar
Posting Komentar