Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Laba Bersih New York Times Melonjak 51%

 

PT BESTPROFIT Penerbit surat kabar, New York Times menorehkan kinerja yang menggembirakan di sepanjang kuartal II-2018. Media asal Amerika Serikat ini meraih laba bersih sebesar US$ 23,6 juta, naik 51% secara year on year (yoy) atau 14 sen per saham pada kuartal tersebut. Reuters melaporkan Rabu (8/8), bahwa kenaikan pendapatan bersih itu, salah satunya disumbang dari penambahan pelanggan digital berbayar sebanyak 109.000 pelanggan.

Times kini mempunyai 2,9 juta pelanggan digital dari total 3,8 juta di kuartal ini. Alhasil, pendapatan dari langganan produk digital, mencapai US$ 98,7 juta, naik 19,6% yoy. Times mulai mengenakan biaya berlangganan berita online mulai tahun 2011, hal ini untuk mengimbangi pembaca cetak Times. Berlangganan produk layanan digital, hanya perlu keluarkan biaya US$ 97,76 per tahun, lebih murah dari edisi cetak dan paket lainnya. BEST PROFIT

Pendapatan berlangganan menyumbang hampir dua per tiga dari pendapatan perusahaan, sebuah tren yang kami harap akan berlanjut. Kami percaya bahwa ada landasan yang signifikan untuk memperluas basis ini secara substansial,” kata Chief Executive Officer (CEO) York Times Mark Thompson dalam keterangan resminya. 

Sayangnya, penambahan pelanggan digital tidak diikuti kenaikan pendapatan iklan digital. Di periode yang sama, total pendapatan iklan perusahaan turun 10%, dengan pendapatan iklan digital turun 7,5% menjadi US$ 51 juta. New York Times harus bersaing merebut ceruk iklan dari perusahaan lain, seperti Alphabet Inc, Google dan Facebook Inc. BESTPROFIT

Sementara pendapatan iklan cetak menurun pada kuartal kedua tahun ini sebesar 11,5% menjadi US$ 68 juta. Padahal, iklan digital mengalami peningkatan di kuartal tahun lalu karena pemberitaan terkait Donald Trump. 

Meski demikian, surat kabar berusia 167 tahun ini berharap pendapatan dari produk langganan digital dan iklan, masing-masing bisa tumbuh satu digit. Ini adalah kuartal yang tenang untuk iklan digital, yang sudah kami perkirakan. Tetapi kami tetap yakin bahwa kami akan kembali ke pertumbuhan yang kuat di kuartal ketiga,” kata Thompson.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini