Laba Bersih New York Times Melonjak 51%
PT BESTPROFIT Penerbit surat kabar, New York Times menorehkan kinerja yang menggembirakan di sepanjang kuartal II-2018. Media asal Amerika Serikat ini meraih laba bersih sebesar US$ 23,6 juta, naik 51% secara year on year (yoy) atau 14 sen per saham pada kuartal tersebut. Reuters
melaporkan Rabu (8/8), bahwa kenaikan pendapatan bersih itu, salah
satunya disumbang dari penambahan pelanggan digital berbayar sebanyak
109.000 pelanggan.
Times kini mempunyai 2,9 juta pelanggan digital dari
total 3,8 juta di kuartal ini. Alhasil, pendapatan dari langganan produk digital, mencapai US$ 98,7
juta, naik 19,6% yoy. Times mulai mengenakan biaya berlangganan berita
online mulai tahun 2011, hal ini untuk mengimbangi pembaca cetak Times.
Berlangganan produk layanan digital, hanya perlu keluarkan biaya US$
97,76 per tahun, lebih murah dari edisi cetak dan paket lainnya. BEST PROFIT
Pendapatan
berlangganan menyumbang hampir dua per tiga dari pendapatan perusahaan,
sebuah tren yang kami harap akan berlanjut. Kami percaya bahwa ada
landasan yang signifikan untuk memperluas basis ini secara substansial,”
kata Chief Executive Officer (CEO) York Times Mark Thompson dalam
keterangan resminya.
Sayangnya, penambahan pelanggan digital tidak diikuti kenaikan
pendapatan iklan digital. Di periode yang sama, total pendapatan iklan
perusahaan turun 10%, dengan pendapatan iklan digital turun 7,5% menjadi
US$ 51 juta. New York Times harus bersaing merebut ceruk iklan dari
perusahaan lain, seperti Alphabet Inc, Google dan Facebook Inc. BESTPROFIT
Sementara
pendapatan iklan cetak menurun pada kuartal kedua tahun ini sebesar
11,5% menjadi US$ 68 juta. Padahal, iklan digital mengalami peningkatan
di kuartal tahun lalu karena pemberitaan terkait Donald Trump.
Meski
demikian, surat kabar berusia 167 tahun ini berharap pendapatan dari
produk langganan digital dan iklan, masing-masing bisa tumbuh satu
digit. Ini adalah kuartal yang tenang untuk iklan digital, yang
sudah kami perkirakan. Tetapi kami tetap yakin bahwa kami akan kembali
ke pertumbuhan yang kuat di kuartal ketiga,” kata Thompson.
Komentar
Posting Komentar