Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Harga minyak tumbang hampir 2%

PT Best Profit Futures Pekanbaru Harga minyak dunia tumbang pada Selasa malam waktu Amerika Serikat. Pasar khawatir karena permintaan global turun, sementara produksi minyak di AS naik.Mengutip CNBC, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di Nymex ditutup turun 1,9% menjadi US$ 55,70 per barel. Ini penurunan tertajam sejak 6 Oktober lalu. Di pasar elektronik Asia, Rabu, penurunan berlanjut hingga menyentuh US$ 55,09 sebarel pukul 07.22 WIB. 

Harga minyak mentah Brent juga melorot 1,7% ke level US$ 62,12 per barel pada pukul 18.26 GMT, setelah jatuh ke US$ 61,36 di awal sesi.Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris, Selasa, memangkas proyeksi permintaan minyak sebesar 100.000 barel per hari (bph) menjadi sekitar 1,5 juta bph pada 2017 dan 1,3 juta bph pada 2018. Suhu yang lebih hangat dinilai dapat mengurangi konsumsi. Apalagi, produksi di sejumlah negara meningkat tajam. Best Profit Pekanbaru

Senin lalu, Pemerintah AS memang menyatakan produksi shale oil bulan Desember akan meningkat sebesar 80.000 bpd. Ini kenaikan 12 bulan berturut-turut. Laporan IEA berlawanan dengan proyeksi yang dikeluarkan OPEC pada Senin. Kelompok negara pengekspor minyak ini menaikkan proyeksi permintaan tahun depan sebesar 130.000 bph menjadi 1,51 juta bph. 

IEA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak, sehingga mengurangi sentimen bullish di pasar," kata Abhishek Kumar, Analis energi senior di Interfax Energys Global Gas Analytics seperti dilansir CNBC, Rabu. Harga minyak juga terseret aksi jual komoditas global, yang dipimpin industri logam seperti nikel dan tembaga. Penyebabnya, ada kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global akibat rilis data ekonomi China yang mengecewakan. PT Bestprofit Pekanbaru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini