Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Minyak tumbang dari level tertinggi dua tahun


PT Best Profit Futures Pekanbaru Harga minyak di pasar Amerika Serikat (AS) merosot dari level tertinggi dua tahun pada Senin waktu setempat. Pemicunya, pasokan minyak AS lebih tinggi dan keraguan bahwa Rusia akan memperpanjang pemotongan produksi.Mengutip CNBC, Senin, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun 1,4% ke level US$ 58,11 per barel. Bahkan, harga WTI sempat jatuh ke US$ 57,55 sebarel. 

Sebelumnya, Jumat lalu, minyak bertengger di US$ 59,05 per barel, terkuat sejak pertengahan 2015. Laju minyak didorong penutupan pipa Keystone yang menghubungkan ladang minyak Kanada dengan AS.Namun, awal pekan ini, pasar kembali mengkhawatirkan pasokan minyak global bakal melimpah. Sebab, produksi minyak AS dilaporkan naik 15% sejak pertengahan 2016 mencapai 9,66 juta barel per hari (bpd). Angka ini hampir melampaui produksi Rusia dan Arab Saudi. Best Profit Pekanbaru

Apalagi, produsen minyak di AS terus meningkatkan aktivitas pengeboran, yang mengindikasikan kenaikan produksi kemungkinan akan terus berlanjut. Pekan lalu, produsen minyak AS menambah oeprasional rig minyak menjadi 747 unit. Ini artinya, kenaikan jumlah rig bulanan yang pertama kali sejak Juli lalu. 

Selain itu, jelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya pada 30 November, muncul keraguan terkait tekad Rusia untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi. Padahal, aksi pembatasan produksi oleh OPEC dan sekutunya telah berhasil mendongkrak harga minyak selama beberapa bulan terakhir. PT Bestprofit Pekanbaru

Seperti diketahui, mereka sepakat memotong produksi sebanyak 1,8 juta bpd pada Januari lalu. Kesepakatan ini akan berakhir Maret 2018. Pada pertemuan di Wina, 30 November nanti diharapkan OPEC dan sekutunya akan memperpanjang kesepakatan tersebut.

Analis di Barclays memperkirakan, OPEC akan mempertahankan pembatasan produksi selama enam atau sembilan bulan lagi, namun tetap ada risiko harga turun setelah pertemuan OPEC. Minggu ini, kami memperkirakan harga volatil. Harga mungkin turun segera setelah kesepakatan itu karena spekulasi sudah cukup lama," kata Barclays dalam sebuah catatan, seperti dilansir CNBC, Selasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini