Minyak tumbang dari level tertinggi dua tahun
PT Best Profit Futures Pekanbaru Harga minyak di pasar Amerika Serikat (AS) merosot dari level
tertinggi dua tahun pada Senin waktu setempat. Pemicunya,
pasokan minyak AS lebih tinggi dan keraguan bahwa Rusia akan
memperpanjang pemotongan produksi.Mengutip CNBC, Senin, harga
minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun 1,4% ke level
US$ 58,11 per barel. Bahkan, harga WTI sempat jatuh ke US$ 57,55
sebarel.
Sebelumnya, Jumat lalu, minyak bertengger di US$ 59,05 per barel,
terkuat sejak pertengahan 2015. Laju minyak didorong penutupan pipa
Keystone yang menghubungkan ladang minyak Kanada dengan AS.Namun,
awal pekan ini, pasar kembali mengkhawatirkan pasokan minyak global
bakal melimpah. Sebab, produksi minyak AS dilaporkan naik 15% sejak
pertengahan 2016 mencapai 9,66 juta barel per hari (bpd). Angka ini
hampir melampaui produksi Rusia dan Arab Saudi. Best Profit Pekanbaru
Apalagi,
produsen minyak di AS terus meningkatkan aktivitas pengeboran, yang
mengindikasikan kenaikan produksi kemungkinan akan terus berlanjut.
Pekan lalu, produsen minyak AS menambah oeprasional rig minyak menjadi
747 unit. Ini artinya, kenaikan jumlah rig bulanan yang pertama kali
sejak Juli lalu.
Selain itu, jelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak
(OPEC) dan sekutunya pada 30 November, muncul keraguan terkait tekad
Rusia untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi. Padahal, aksi
pembatasan produksi oleh OPEC dan sekutunya telah berhasil mendongkrak
harga minyak selama beberapa bulan terakhir. PT Bestprofit Pekanbaru
Seperti diketahui,
mereka sepakat memotong produksi sebanyak 1,8 juta bpd pada Januari
lalu. Kesepakatan ini akan berakhir Maret 2018. Pada pertemuan di Wina,
30 November nanti diharapkan OPEC dan sekutunya akan memperpanjang
kesepakatan tersebut.
Analis di Barclays memperkirakan, OPEC
akan mempertahankan pembatasan produksi selama enam atau sembilan bulan
lagi, namun tetap ada risiko harga turun setelah pertemuan OPEC. Minggu
ini, kami memperkirakan harga volatil. Harga mungkin turun segera
setelah kesepakatan itu karena spekulasi sudah cukup lama," kata
Barclays dalam sebuah catatan, seperti dilansir CNBC, Selasa.
Komentar
Posting Komentar