Ekonomi ciamik, poundsterling naik
PT Best Profit Futures Pekanbaru Data ekonomi positif dari Inggris di akhir pekan lalu berhasil
membuat poundsterling unggul atas mata uang utama lainnya. Jumat,
pasangan GBP/USD melesat 0,14% menjadi 1,3077. Serupa, GBP/JPY pun
terbang 0,11% ke level 149,167. Pairing EUR/GBP juga terkikis 0,56% jadi 0,8877.
Pekan
lalu, data ekonomi yang datang dari Inggris cukup positif. Purchasing
Managers Index (PMI) sektor manufaktur di Oktober tercatat naik menjadi
56,3. Padahal pasar memperkirakan indeks ini turun ke 55,8. Data PMI sektor jasa Oktober di Inggris juga memuaskan. Alih-alih
turun ke level 53,3 seperti perkiraan konsensus analis, indeks ini malah
menguat ke level 55,6. Best Profit Pekanbaru
Di sisi lain, keputusan Bank of England
mengerek suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam satu dekade
terakhir sempat membuat laju GBP terhambat. Seperti diketahui, Kamis tujuh dari sembilan anggota Monetary Policy Committee sepakat
menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 0,50%.
Kenaikan
suku bunga acuan ini dilakukan lantaran BoE khawatir ekonomi Inggris
terlalu panas. Mengingat inflasi Inggris di September melonjak ke 3%,
yang adalah level tertinggi dalam lima tahun.Walaupun unggul
atas dollar Amerika Serikat (AS), Research & Analyst Monex
Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra yakin, penguatan GBP hanya
sementara. "Penguatan GBP tidak banyak dan bersifat menguat terbatas. PT Bestprofit Pekanbaru
Apalagi, data dari Negeri Paman Sam jauh lebih signifikan bagi
pairing GBP/USD. Selasa nanti, Gubernur The Fed Janet Yellen juga
akan menyampaikan pidato. Dari sini, pelaku pasar berharap ada sinyal
soal arah suku bunga bank sentral AS ini.Karena itu, Putu
memprediksi, pasangan GBP/USD bakal berbalik arah. "Pasar kecewa
terhadap potensi kenaikan suku bunga Inggris selanjutnya," kata Putu.
Maklum saja, pidato Gubernur BoE Mark Carney pekan lalu cenderung
bernada dovish.
Sementara itu, tekanan pada euro
membuat nilai tukar euro mengungguli poundsterling. Pelaku pasar masih
mengkhawatirkan rencana Gubernur European Central Bank (ECB) Mario
Draghi yang ingin memperpanjang rencana tapering, dengan memangkas
pembelian aset hingga setengahnya. Draghi sebelumnya
menjanjikan, program tapering bakal membeli 60 miliar hingga September
2018. Namun korting setengah harga menjadi 30 miliar berpotensi buat
program tappering ini menjadi lebih lama. Bestprofit Pekanbaru
Komentar
Posting Komentar