Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Mayoritas indeks acuan AS melempem, ini sebabnya



PT Bestprofit Futures Pekanbaru - NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS tertekan pada akhir transaksi Rabu. Mengutip data CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 turun 3,73 poin atau 0,17% menjadi 2.139,43. Sektor real estate mencatatkan penurunan terdalam di antara tujuh sektor lainnya. Sedangkan sektor finansial menjadi sektor dengan kenaikan terbesar. 

Indeks Nasdaq juga turun 33,13 poin atau 0,63% menjadi 5.250,27. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 30,06 poin atau 0,17% menjadi 18.199,33. Saham Boeing menghuni posisi top gainers. Sedangkan saham Apple bertengger di jajaran top losers

Dalam setiap sembilan saham yang tertekan, ada lima saham yang naik di New York Stock Exchange. Volume transaksi perdagangan malam tadi melibatkan 866,15 juta saham dan volume transaksi gabungan mencapai 3,681 miliar pada penutupan transaksi. 

Tekanan pada bursa AS masih berlanjut seiring dengan masih berlangsungnya rilis kinerja emiten. Di sisi lain, data ekonomi AS yang solid membantu mendorong sektor finansial. Di sisi lain, penurunan harga minyak juga tetap memberikan sentimen negatif atas market. 

Sekadar informasi, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 1,56% menjadi US$ 49,18 per barel. Di luar semua retorika yang datang dari OPEC, faktanya adalah pasar minyak menyeimbangkan kondisinya sendiri," jelas Peter Cardillo, chief market economist First Standard Financial. 

Data ekonomi juga menjadi fokus pelaku pasar menjelang pertemuan The Federal Reserve pada pekan depan. Market meramal, The Fed belum akan mengerek suku bunga acuannya pekan depan, melainkan pada pertemuan Desember. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini