Mayoritas indeks acuan AS melempem, ini sebabnya
PT Bestprofit Futures Pekanbaru - NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS tertekan pada akhir transaksi Rabu. Mengutip data CNBC,
pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 turun 3,73 poin
atau 0,17% menjadi 2.139,43. Sektor real estate mencatatkan penurunan
terdalam di antara tujuh sektor lainnya. Sedangkan sektor finansial
menjadi sektor dengan kenaikan terbesar.
Indeks Nasdaq juga turun 33,13 poin atau 0,63% menjadi 5.250,27. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 30,06 poin atau 0,17% menjadi 18.199,33. Saham Boeing menghuni posisi top gainers. Sedangkan saham Apple bertengger di jajaran top losers.
Dalam
setiap sembilan saham yang tertekan, ada lima saham yang naik di New
York Stock Exchange. Volume transaksi perdagangan malam tadi melibatkan
866,15 juta saham dan volume transaksi gabungan mencapai 3,681 miliar
pada penutupan transaksi.
Tekanan pada bursa AS masih berlanjut seiring dengan masih
berlangsungnya rilis kinerja emiten. Di sisi lain, data ekonomi AS yang
solid membantu mendorong sektor finansial. Di sisi lain, penurunan harga
minyak juga tetap memberikan sentimen negatif atas market.
Sekadar informasi, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 1,56% menjadi US$ 49,18 per barel. Di
luar semua retorika yang datang dari OPEC, faktanya adalah pasar minyak
menyeimbangkan kondisinya sendiri," jelas Peter Cardillo, chief market
economist First Standard Financial.
Data ekonomi juga menjadi
fokus pelaku pasar menjelang pertemuan The Federal Reserve pada pekan
depan. Market meramal, The Fed belum akan mengerek suku bunga acuannya
pekan depan, melainkan pada pertemuan Desember.
Komentar
Posting Komentar