Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Bagaimana pergerakan rupiah hari ini?





PT Bestprofit Futures Pekanbaru - JAKARTA. Pasar rupanya menilai dollar Amerika Serikat (AS) sudah oversold terhadap rupiah. Maklum, sejak akhir pekan lalu, nilai tukar mata uang Garuda lebih perkasa dari the greenback. Jadi wajar jika investor mulai melakukan aksi ambil untung. 

Alhasil di pasar spot, Selasa, nilai tukar rupiah melemah 0,42% jadi Rp 13.032 per dollar AS. Lalu, menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tergelincir 0,18% jadi Rp 12.992 per dollar AS.
Analis Central Capital Future Wahyu Tri Wibowo mengatakan, wacana kenaikan suku bunga The Fed membuat indeks dollar AS kembali menguat. 

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, potensi indeks dollar AS terus menguat masih besar. Sebab, mata uang utama dunia lainnya sedang tenggelam. Lihat saja bagaimana poundsterling dan euro yang tengah limbung akibat sentimen negatif dari dalam negerinya. Salah satunya rencana Inggris keluar dari Uni Eropa di April 2017. 

Hari ini, pergerakan rupiah antara lain akan ditentukan oleh pergerakan mata uang poundsterling dan euro. "Apabila poundsterling dan euro mengalami pelemahan lanjutan, maka mata uang di Asia juga kembali koreksi.," kata Josua. 

Josua memprediksi hari ini rupiah berpotensi kembali terkoreksi dan bergerak di kisaran Rp 12.975–Rp 13.075 per dollar AS. Sedangkan Wahyu memprediksi rupiah akan bergerak di antara Rp 12.960–Rp 13.100 per dollar AS.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini