Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Kantor Diserbu Driver, Manajemen Go-Jek Bungkam




Ratusan pengemudi menggelar demonstrasi di depan kantor Go-Jek yang berada di Kemang, Jakarta Selatan, pada hari ini, 3 Oktober 2016. Namun sampai kini, belum ada tanggapan dari pihak Go-Jek.

Sejak sebelum demo digelar hingga berlangsung dan sampai tulisan ini ditulis, pihak Go-Jek tidak bisa dihubungi melalui sambungan telepon. Tim Tekno Liputan6.com sempat menghubungi manajemen Go-Jek, tapi sambungan telepon selalu terputus.

Di saat bersamaan, ratusan pengemudi Go-Jek sampai kini belum bertemu dengan pihak manajemen. Namun Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Ade Hidayat menyampaikan kepada demontran bahwa ia akan membantu mediasi dengan manajemen Go-Jek.

"Supaya saya tahu permasalahan apa yang rekan-rekan minta, saya minta perwakilan beberapa orang saja. Nanti saya bantu mediasi dengan manajemen Go-Jek," ucap Tubagus.

Seperti diketahui, ratusan pengemudi Go-Jek berunjuk rasa menuntut sistem performa yang ada saat ini dibuat lebih jelas. 

Sistem performa saat ini dinilai cukup merugikan, sebab pesanan yang dibatalkan oleh pemesan juga berpengaruh pada rating pengemudi.

"Sistem performa harus diperbaiki. Jangan sampai merugikan driver (pengemudi), apalagi kalau customer (pengguna) yang cancel, terus performa kami turun. Itu merugikan," ujar salah satu perwakilan pengemudi yang tak mau menyebutkan nama.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini