Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Triputra Agro (TAPG) Kantongi Dividen Rp 16,05 Miliar dari Anak Usaha

 

PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mendapatkan dividen dari anak usahanya. Melansir keterbukaan informasi tanggal 6 Mei, anak usaha TAPG, PT Anugerah Agung Prima Abadi (AAPA) melakukan pembagian dividen.

Sekretaris Perusahaan TAPG Joni Tjeng menuturkan, tanggal transaksi tercatat pada tanggal 5 Mei 2025.

AAPA merupakan perusahaan terkendali TAPG yang sahamnya dimiliki oleh PT Agro Multi Persada (AMP) sebesar 99,9%. TAPG sendiri memiliki saham AMP sebesar 94,93%.

Joni menjelaskan, AAPA membagikan dividen sebesar Rp 16,05 miliar untuk tahun buku 2024.

“Tidak berdampak material atas transaksi pembagian dividen perusahaan terkendali perseroan AAPA tersebut,” ujarnya Joni dalam keterbukaan informasi tersebut.

Kuartal I-2025

Sebagai informasi, TAPG mencetak kenaikan laba bersih dan pendapatan sepanjang Januari-Maret 2025.

Laba bersih TAPG tercatat Rp 805,25 miliar per kuartal I 2025, naik 117,16% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 370,8 miliar di kuartal I 2024.

Kenaikan laba itu didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 37,03% yoy menjadi Rp 2,62 triliun per akhir Maret 2025. Sebelumnya, pendapatan TAPG sebesar Rp 1,91 triliun di akhir Maret 2024.

Secara rinci, segmen produk kelapa sawit dan turunannya berkontribusi mayoritas ke pendapatan, yaitu Rp 2,61 triliun. Sisanya, disumbang oleh segmen produk karet dan turunannya sebesar Rp 7,75 miliar.

Beban pokok penjualan TAPG ikut naik menjadi Rp 1,70 triliun di akhir kuartal I 2025, dari sebelumnya Rp 1,38 triliun di akhir kuartal I 2024.

Laba bruto pun naik 72,24% yoy dari Rp 529,32 miliar hingga Maret 2024, menjadi Rp 911,74 miliar hingga Maret 2025.

Dengan kinerja tersebut, TAPG mengantongi laba per saham dasar Rp 41 di akhir kuartaI I-2025, naik dari Rp 19 di akhir kuartal I 2024.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini