Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Lupakan Sell in May, Bitcoin Tembus US$107.000 dan Diprediksi Cetak Rekor Baru

 

Harga Bitcoin kembali menguat dan menembus level US$107.000 pada Selasa (21/5), mendekati rekor tertinggi sepanjang masa.

Di tengah adagium klasik Wall Street “Sell in May and go away,” para analis justru melihat musim panas 2025 sebagai momentum kebangkitan aset kripto terbesar ini.

Paul Howard, Direktur di perusahaan perdagangan aset digital Wincent, mengatakan, “Saat ini justru lebih tepat disebut ‘Buy in May and go away’,” Pernyataan ini disampaikan dalam catatan pasar terbaru yang dikutip dari Cointelegraph, Rabu (22/5).

Menurut Howard, sentimen positif dari regulasi yang menguntungkan dan pembelian institusional besar-besaran berpotensi mendorong Bitcoin untuk menembus rekor baru dalam waktu dekat.

ETF dan Perusahaan Masif Serbu Bitcoin

Howard mencatat, Exchange-Traded Fund (ETF) spot Bitcoin di Amerika Serikat mencatat arus masuk bersih sebesar US$667 juta pada Senin (20/5), dengan total akumulasi mencapai US$3,3 miliar selama Mei.

Selain itu, sejumlah perusahaan mengikuti jejak MicroStrategy dalam menambah kepemilikan Bitcoin melalui pembiayaan utang maupun penerbitan saham.

“Dengan kapitalisasi pasar aset kripto yang mendekati US$4 triliun, Bitcoin berpeluang melewati rekor tertingginya dalam beberapa minggu ke depan,” ujar Howard.

Saat ini, total kapitalisasi pasar kripto global berada di kisaran US$3,3 triliun.

Lembaga analitik Kaiko menyebutkan, faktor-faktor makroekonomi dan politik akan memainkan peran penting sepanjang musim panas ini.

Keputusan suku bunga The Fed pada Juni dan tenggat waktu kebijakan tarif Donald Trump pada 9 Juli diperkirakan dapat memicu volatilitas pasar yang signifikan.

Pasar opsi Bitcoin pun menunjukkan ekspektasi kenaikan harga yang kuat. Kontrak dengan strike price di level US$110.000 dan US$120.000 untuk jatuh tempo pada 27 Juni mencatat volume perdagangan besar, menandakan spekulasi tinggi bahwa Bitcoin akan mencetak rekor baru.

Bitcoin Dekat Rekor, Tren Masih Bullish

Per Selasa, Bitcoin menguat 1,2% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di kisaran US$106.968, hanya terpaut 2% dari rekor tertinggi yang dicapai Januari lalu.

Dengan tren saat ini, Bitcoin berpotensi menutup bulan Mei dengan performa terbaiknya dalam enam tahun terakhir.

Sebagai informasi, Data dari Coinmarketcap.com pada pukul 08.53 WIB menunjukkan harga Bitcoin bergerak di sekitar US$106.825.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini