Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Belasan Sapi di Kabupaten Bogor Terjangkit PMK, Pasar Hewan Jonggol Ditutup

 Belasan sapi di Pasar Hewan Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, dinyatakan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pasar hewan tersebut ditutup sementara.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Oetje Soebagdja mengatakan sapi yang terjangkit PMK berasal dari peternak maupun pedagang di Pasar Jonggol.

"Dari hasil uji laboratorium balai veterinerdi Subang, ada 14 sapi yang dinyatakan terpapar wabah PMK di Pasar Hewan Jonggol beberapa waktu lalu," ujar Oetje, Kamis (26/5/2022).

Pihaknya langsung menangani hewan yang terpapar PMK. Belasan sapi yang terpapar PMK langsung diisolasi dan sedang dalam masa penyembuhan.

"Kami temukan beberapa gejalanya seperti mulut berbusa dan kakinya luka. Lalu kami memisahkan kandang dengan sapi lainnya," kata Oetje.

Sementara waktu tidak ada aktivitas jual beli sapi potong di Pasar Hewan Jonggol. Ia meminta penjual serta peternak sapi proaktif melaporkan kondisi sapi melalui layanan call center Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Karena tingkat kematiannya sangat cepat, maka pasar itu kami lockdown," ucapnya.

Oetje mengaku belum bisa memastikan dari mana sapi tersebut berasal. Mengingat transaksi jual beli sapi di Pasar Hewan Jonggol melibatkan banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia.

"Mudah-mudahan tidak menyebar ke wilayah lain. Apalagi saat ini menjelang Idul Adha yang tentunya akan mengganggu perekonomian," ujar Oetje.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini