PT EMI Resmi Jadi Anak Usaha PLN

 PT Energy Management Indonesia (Persero) atau EMI, perusahaan yang fokus pada energi baru terbarukan (EBT), resmi menjadi anak usaha PT PLN (Persero). Target penggabungan ini, EMI bisa meraup pendapatan sebesar Rp 8 triliun di 2025. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, pengalihan saham EMI ke PLN dilakukan berdasarkan PP No. 65 tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam modal saham Persero PT PLN. Selain itu, penggabungan ini didukung dengan terbitnya Keputusan Menteri Hukum dan HAM terkait perubahan anggaran dasar EMI pada 9 September 2021 dalam rangka bergabung dengan PLN. Baca juga: PLN Jamin Pasokan Listrik Selama Penyelenggaraan Balapan di Mandalika "Dengan demikian PT Energy Management Indonesia secara legal telah sah menjadi anak perusahaan PLN," ujarnya dalam acara Launching EMI ke dalam PLN Group secara virtual, Jumat (22/10/2021). Zulkifli mengatakan, dengan bergabungnya EMI ke PLN dan bertransformasi sebagai leading energy service company (ESCo), maka diproyeksikan pada 2025 EMI bisa mencapai pendapatan sebesar Rp 8 triliun, atau secara kumulatif dalam 5 tahun mencapai Rp 13 triliun. "Serta dengan estimasi EBIT (laba sebelum bunga dan pajak sebesar Rp 825 miliar atau setara akumulatif 5 tahun ke depan sebesar Rp 1 triliun," imbuh dia. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Ia meyakini, dengan bergabungnya EMI ke PLN dapat mendukung percepatan untuk mencapai target pemerintah nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) di 2060. Selain itu, bisa mencapai target BUMN untuk mengurangi Co2 sebesar 29 persen pada 2030 dan berkontribusi pada program dekarbonisasi lebih dari 300 juta ton. PLN sendiri menargetkan, capaian dekarbonisasi bisa sebesar 117 juta ton Co2 di 2025. Hal itu dilakukan dengan pembangunan pembangkit EBT sebanyak 5 gigawatt (GW) di 2024. Baca juga: Ini Dana Investasi yang Dibutuhkan PLN Dalam 10 Tahun ke Depan Kemudian dilakukan dengan peningkatan biomassa co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan target 1,8 GW di 2025, serta dilakukan penggantian pembangkit diesel menjadi EBT dengan target sebesar 0,6 gigawatt. "Dalam pelaksanaan program dekarbonisasi tersebut, EMI akan berkontribusi sebesar 3,29 juta ton Co2. Selain itu, EMI akan berperan dalam dekarbonisasi 4,19 juta ton Co2 di luar PLN," jelas Zulkifli. Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, penggabungan EMI ke PLN menjadi salah satu transformasi yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan pelat merah. Sehingga, diharapkan terjadi efisiensi dalam upaya untuk mencapai energi hijau. "Ini bukti kita lakukan efisien dengan bergabungnya EMI ke dalam ekosistem PLN, sehingga jelas EMI merubah bisnis modelnya dengan menjadi bagian dari auditing sistem untuk energi hijau. Ini sangat menarik, karena PLN juga bertransfromasi, saya rasa ekosistem ini menjadi penting," jelas Erick. Dapatkan update berita pilihan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Trading dari CGS International Sekuritas: BBRI, BBNI, EXCL, VKTR, INCO, PTPP

Proyeksi IHSG & Rekomendasi Saham BNGA, EXCL, BMRI, dan BKSL Untuk Rabu

BRI Life Menerima 4 Penghargaan dari 3 Institusi,Cetak Kinerja Positif Sepanjang 2023