Dua Truk Junta Myanmar Kena Ranjau Darat, Sejumlah Tentara Tewas
Dua truk pasukan Junta Myanmar terkena ranjau darat di Htigyaing, Wilayah Sagaing pada hari Selasa, yang mengakibatkan banyak korban.
Myanmar Now mengutip Pasukan Pertahanan Rakyat Htigyaing (PDF), Kamis, 21 Oktober 2021, melaporkan kedua truk tersebut sedang melewati jalan Htigyaing-Indaw ketika insiden itu terjadi beberapa km dari kota Htigyaing sekitar pukul 3 sore.
“Salah satu truk rusak parah. Banyak tentara terluka dan dikirim ke dua rumah sakit di Htigyaing,” kata juru bicara PDF.
Jumlah korban tidak jelas, katanya, tetapi ia menambahkan bahwa sebanyak 20 tentara mungkin tewas dalam serangan itu.
Meskipun angka ini tidak dapat dikonfirmasi, sumber rumah sakit mengatakan bahwa beberapa tentara yang menerima perawatan di Rumah Sakit Umum Htigyaing dan rumah sakit lain, meninggal karena luka-luka mereka.
Sumber lain di daerah itu mengatakan bahwa tentara yang selamat dari serangan itu melepaskan tembakan ke desa Sardwin saat mereka mundur.
Menurut sumber, tembakan dilepaskan ke rumah, biara dan balai komunitas, serta sebuah peluru artileri mendarat di dekat sekolah desa. Belum diketahui pada saat pelaporan apakah ada korban sipil.
Militer belum mengeluarkan pernyataan tentang serangan itu, dan petugas informasi junta belum menanggapi permintaan wawancara Myanmar Now.
PDF Htyigyaing mengklaim bahwa mereka juga melakukan serangan terhadap truk bahan bakar tentara sekitar pukul 3 pagi pada hari Rabu. Belum ada konfirmasi informasi ini secara independen.
Pada 24 September, PDF merilis sebuah pernyataan yang memperingatkan warga sipil untuk tidak menggunakan jalan yang melewati daerah tersebut setelah pukul 8 malam, karena mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan rezim.
Pada hari Minggu, tiga tentara, termasuk seorang mayor, tewas oleh ranjau darat saat melalui Kotapraja Htyigyaing dengan kendaraan sipil.
Juga dilaporkan bahwa pasukan rezim telah menangkap sedikitnya 20 orang lokal, termasuk anggota partai berkuasa yang digulingkan, Liga Nasional untuk Demokrasi Myanmar, dalam beberapa hari terakhir.
Komentar
Posting Komentar