Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Corona di Rusia Makin Ganas, Ahli Temukan Varian Baru yang Sangat Menular

 

- Pemerintah Rusia melaporkan varian baru virus Corona di tengah kasus infeksi yang terus naik. Varian baru AY.4.2 itu diyakini lebih menular dari varian Delta. Hal ini diungkapkan Kamil Khafizov, Kepala Kelompok Ilmiah untuk Pengembangan Metode Diagnostik Baru dari Russian Central Scientific Research Institute of Epidemiology,

Varian AY.4.2 ditemukan di Inggris. Menurut ilmuwan Inggris, varian tersebut adalah salah satu dari 45 subspesies Delta.

Direktur Institut Genetika di University College London Francois Balloux menyatakan bahwa varian baru dapat menyebar 10-15 persen lebih cepat dari varian sebelumnya. "Ya, beberapa kasus terisolasi dari varian AY.4.2 Covid-19 sudah tercatat di Rusia. (Ini) salah satu dari banyak subtipe varian Delta, yang mungkin memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan aslinya dan versi lain dari patogen," kata Balloux.

Dikutip dari kanntor berita Rusia TASS, menurut Khafizov ditemukannya varian baru kemungkinan akan memperburuk situasi epidemiologis di Rusia. "Varian Delta telah menyebabkan peningkatan insiden yang serius, dan AY.4.2 kemungkinan akan membuat lonjakan kasus COVID-19," ujarnya.

Varian AY.4.2 kemungkinan segera menggantikan Delta. "Ini hanya varian yang sedikit lebih menular," katanya. Di saat yang sama, Khafizov menekankan bahwa vaksin Rusia efektif melawan varian AY.4.2.

Rusia sedang kewalahan mengatasi penyebaran corona hingga menyebabkan kasus harian terus melonjak. Kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin setuju menutup tempat kerja selama seminggu mulai awal November.

Kematian terkait virus corona di seluruh Rusia dalam 24 jam terakhir mencapai rekor harian lainnya di 1.028, dengan 34.073 infeksi baru. 

Putin mengatakan kantor ditutup mulai 30 Oktober hingga 7 November. Meski demikian, ia berjanji tak memotong gaji para pegawai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini