Corona di Rusia Makin Ganas, Ahli Temukan Varian Baru yang Sangat Menular
- Pemerintah Rusia melaporkan varian baru virus Corona di tengah kasus infeksi yang terus naik. Varian baru AY.4.2 itu diyakini lebih menular dari varian Delta. Hal ini diungkapkan Kamil Khafizov, Kepala Kelompok Ilmiah untuk Pengembangan Metode Diagnostik Baru dari Russian Central Scientific Research Institute of Epidemiology,
Varian AY.4.2 ditemukan di Inggris. Menurut ilmuwan Inggris, varian tersebut adalah salah satu dari 45 subspesies Delta.
Direktur Institut Genetika di University College London Francois Balloux menyatakan bahwa varian baru dapat menyebar 10-15 persen lebih cepat dari varian sebelumnya. "Ya, beberapa kasus terisolasi dari varian AY.4.2 Covid-19 sudah tercatat di Rusia. (Ini) salah satu dari banyak subtipe varian Delta, yang mungkin memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan aslinya dan versi lain dari patogen," kata Balloux.
Dikutip dari kanntor berita Rusia TASS, menurut Khafizov ditemukannya varian baru kemungkinan akan memperburuk situasi epidemiologis di Rusia. "Varian Delta telah menyebabkan peningkatan insiden yang serius, dan AY.4.2 kemungkinan akan membuat lonjakan kasus COVID-19," ujarnya.
Varian AY.4.2 kemungkinan segera menggantikan Delta. "Ini hanya varian yang sedikit lebih menular," katanya. Di saat yang sama, Khafizov menekankan bahwa vaksin Rusia efektif melawan varian AY.4.2.
Rusia sedang kewalahan mengatasi penyebaran corona hingga menyebabkan kasus harian terus melonjak. Kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin setuju menutup tempat kerja selama seminggu mulai awal November.
Kematian terkait virus corona di seluruh Rusia dalam 24 jam terakhir mencapai rekor harian lainnya di 1.028, dengan 34.073 infeksi baru.
Putin mengatakan kantor ditutup mulai 30 Oktober hingga 7 November. Meski demikian, ia berjanji tak memotong gaji para pegawai.
Komentar
Posting Komentar