Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

7 Asteroid Lintasi Bumi Pekan Ini

 

Tujuh asteroid dilaporkan melintasi Bumi hingga akhir pekan ini. Salah satu asteroid yang melintas masuk dalam kategori asteroid yang berbahaya.

Asteroid terbesar yang melintas bernama 2021 KTI. Asteroid itu berukuran 600 kaki atau 183 meter. Bahkan, sejumlah ilmuwan meyakini ukuran sebenarnya bisa lebih besar dari perkiraan.

Asteroid 2021 KTI diklasifikasikan oleh NASA sebagai 'objek yang berpotensi berbahaya' karena merupakan objek dekat Bumi yang berukuran lebih dari 492 kaki dan melintas dalam jarak 4,6 juta mil dari Bumi.

 

Sebagai referensi, jarak rata-rata antara Bumi dan Bulan adalah sekitar 239.000 mil. Sehingga jarak asteroid ini terbilang cukup jauh karena masih berada sekitar 8 kali jarak Bulan.

Saat melintas, 2021 KT1 berada pada jarak 4,5 juta mil dari Bumi. Tidak ada kemungkinan asteroid itu menabrak Bumi. Asteroid itu terbang dengan kecepatan sekitar 40.000 mil per jam, menurut para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA.

"Ini hanya 'berpotensi berbahaya' dalam jangka panjang. Asteroid itu tidak memiliki peluang berdampak pada Bumi minggu ini, atau bahkan kapan pun dalam 2 abad ke depan," kata Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA, Melansir CBS

"Faktanya, kami telah menghitung pendekatan dekat masa depan untuk 200 tahun ke depan dan kami tahu bahwa itu tidak dapat berdampak pada Bumi dalam waktu itu, atau mungkin selamanya," ujarnya.

Enam asteroid lain, yang pada dasarnya adalah batuan sisa berusia lebih dari empat miliar tahun diketahui lebih kecil dari KT1 2021.

Asteroid 2021 KT2 yang berukuran sekitar 7 m dan LB 2018 berukuran sekitar 21 m melintas pada Selasa (8/6). Keduanya masing-masing melintas dalam jarak 181.000 mil dan 694.000 mil dari Bumi.

Melansir Yahoo News, asteroid bernama JW6 2021 berukuran sekitar 19 m juga melewati Bumi pada Rabu (9/6), bersama dengan 2021 KE1 berukuran sekitar 16 m. Mereka melintas dalam jarak sekitar 1,9 juta mil dan 3,6 juta mil dari Bumi. 

Sedangkan pada Kamis (10/6) dan Sabtu (12/6) lebih banyak asteroid .

Chodas mengatakan bahwa normal jika banyak asteroid melintasi Bumi. Bahkan, dia berhadap ada asteroid baru yang ditambahkan ke daftar selama seminggu ini.

Sebagian besar asteroid mengeliligi Matahari dengan orbit antara Mars dan Jupiter. Tetapi kadang-kadang, jalur orbitnya dipengaruhi oleh tarikan gravitasi planet lain, hingga mengubah jalurnya. Para ilmuwan percaya asteroid masa lalu bertabrakan dengan Bumi sehingga menjadi penyebab utama dalam evolusi planet ini.

Pada bulan Maret, sebuah asteroid yang ukurannya mirip dengan Jembatan Golden Gate melesat melewati planet Bumi. Asteroid itu dinilai sebagai asteroid terbesar dan tercepat yang melewati Bumi pada tahun 2021.

Menurut NASA, ancaman terbesar yang diketahui saat ini adalah asteroid bernama (410777) 2009 FD, yang memiliki kurang dari a 0,2 persen kemungkinan menabrak Bumi pada tahun 2185.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini