Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Pertama dalam Sejarah, Indonesia Punya Pabrik Tempe di China

 

Indonesia untuk pertama kali dalam sejarah resmi mendirikan pabrik tempe di China. Pabrik tersebut dibangun di kawasan industri pengolahan makanan di distrik Songjiang, Shanghai, dan diresmikan pada Selasa (19/1).

Pabrik itu nantinya akan memproduksi tempe dengan nama "Rusto Tempeh".

Menurut keterangan resmi di situs Kementerian Luar Negeri RI, pabrik tempe tersebut didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia di China yang cukup besar.

Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun mengatakan keberadaan pabrik tempe itu menunjukkan kecintaan anak bangsa untuk mempromosikan kuliner Indonesia ke masyarakat China.

 

Namun jumlahnya masih sangat terbatas karena hanya dikenal di kalangan diaspora Indonesia dan warga setempat yang pernah tinggal atau mengunjungi Indonesia.

Kata dia, perusahaan tempe itu bukan hanya wujud dari kecintaan masyarakat Indonesia di China, melainkan juga akan menjadi salah satu alat diplomasi kuliner Nusantara di China.

Dia berharap pabrik tempe itu dapat menjadi salah satu jejak kuliner Indonesia di pasar China.

"Oleh karena itu kami berharap dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia di Shanghai, baik dari KJRI, para pengusaha dan perwakilan perusahaan Indonesia di Shanghai, para pelajar dan mahasiswa Indonesia, maupun kalangan diaspora," ujar Djauhari seperti dikutip dari Antara.

Tempe sendiri saat ini sudah banyak diperjualbelikan di pasar daring Negeri Tirai Bambu seperti Taobao dan Alibaba.com, di mana terdapat IDN Shop Indonesia yang menjual berbagai produk makanan Indonesia.

Kendati demikian, produk yang dijual masih dalam jumlah yang sangat terbatas dan hanya dikenal oleh penggemar tempe asal Indonesia yang merantau di China.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini