Postingan

Kinerja Dayamitra Telekomunimasi (MTEL) Tumbuh Positif, Simak Rekomendasinya

  Kinerja Bisnis PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menunjukkan hasil positif pada kuartal pertama 2024, dan diprediksi akan terus tumbuh hingga akhir tahun.  Ini terjadi seiring dengan pesatnya ekspansi yang dilakukan MTEL pada bisnis serat optik dan peningkatan pendapatan perusahaan. Analis CGS CIMB Sekuritas, Bob Setiadi, menyebutkan bahwa MTEL mencatat pertumbuhan pendapatan tertinggi dari bisnis serat optik, dengan pendapatan sebesar Rp 85,22 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024. Pendapatan ini melonjak 148,8% secara tahunan (YoY).  “Perkembangan pendapatan dari bisnis serat optik hingga saat ini membuat perusahaan dengan kode saham MTEL yakin, bahwa lini usaha tersebut memiliki prospek yang sangat menjanjikan,” kata Bob dalam risetnya, 24 April 2024.  Seiring pertumbuhan aset menara dan serat optik, MTEL juga mencatat kenaikan jumlah penyewa (tenant) dari 57.409 pada akhir Desember 2023 menjadi 57.808 pada akhir Maret 2024, bertambah 399...

Saham Sejumlah Emiten Ban Menguat, GJTL dan GDYR Dinilai Masih Undevalued

  Saham sejumlah emiten di industri ban mencatat kenaikan signifikan. Empat saham emiten ban mengalami kenaikan harga sejak awal tahun 2024. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) memimpin dengan kenaikan 61,42% sejak awal tahun ini. Harga saham MASA menguat selama tiga hari berturut-turut, meski diperdagangkan secara full call auction di papan pemantauan khusus. Harga saham PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) juga naik dalam tiga hari perdagangan berturut-turut, mengakumulasi kenaikan 10,62%. Saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) turut mengalami kenaikan masing-masing sebesar 9,18% dan 7,32% sejak awal tahun. GJTL, TYRE, dan MASA dijadwalkan membayarkan dividen atau payment date  dari laba bersih tahun buku 2023 pada Jumat (26/7). GJTL akan membagikan total dividen sebesar Rp 174,22 miliar atau Rp 50 per saham.  Dividen tersebut setara dengan 14,75% dari laba tahun lalu yang mencapai Rp 1,18 triliun. TYRE akan membagikan dividen t...

Saham-Saham Big Cap Pelat Merah Ini Banyak Dijual Asing Ketika IHSG Melemah Kemarin

  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kembali ditutup di zona merah untuk dua hari berturut-turut. Koreksi terhadap  IHSG ini juga disertai net sell asing. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,70% atau berkurang 51,09 poin ke level 7.262,75 pada penutupan perdagangan Rabu (24/7). Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di zona merah. Sektor teknologi tercatat paling besar menekan IHSG disusul sektor infrastruktur, barang konsumer primer dan keuangan. Total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 16,42 miliar dengan nilai transaksi Rp 7,37 triliun. Ada 323 saham yang turun, 233 saham yang naik dan 237 saham lainnya yang stagnan. Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 368,77 miliar di seluruh pasar. Asing tercatat banyak menjual saham-saham big cap pelat merah. Berikut 10 saham net sell terbesar asing pada Rabu: 1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 287,4 miliar 2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 179,92 miliar 3. PT Telkom Indon...