Postingan

Breaking! Rupiah Panas Dingin, Dolar AS Meluncur ke Rp15.940

  Rupiah kembali ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal sesi perdagangan hari ini (26/10/2023) diikuti dengan penguatan indeks dolar AS (DXY). Dilansir dari Refinitiv , rupiah menembus level psikologis Rp15.900/US$ dan bahkan di tengah perdagangan sempat menyentuh angka Rp15.940/US$ atau melemah 0,47%. Posisi rupiah saat ini merupakan yang terlemah sejak 8 April 2020 atau sekitar 3,5 tahun terakhir. Sedangkan indeks dolar AS (DXY) pada hari ini juga mengalami penguatan 0,19% ke angka 106,72 yang juga melanjutkan tren penguatan selama tiga hari beruntun. Di sisa perdagangan hari ini, rupiah masih sulit untuk menguat. Hal itu terlihat dari pergerakan rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih lemah siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi. NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga d...

Potensi ETF Bitcoin Spot Bikin Pasar Kripto Terus Pesta Pora

  Pasar kripto mayoritas mengalami apresiasi dalam 24 jam terakhir dengan bitcoin yang semakin mendominasi pasar kripto dan potensi ETF bitcoin spot hingga US$1 triliun. Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (26/10/2023) pukul 06.58 WIB, pasar kripto mayoritas mengalami apresiasi. Bitcoin menguat 1,80% ke US$34.494,22 dan secara mingguan terbang 21,76%. Ethereum naik tipis 0,19% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melonjak 14,27%. Solana melonjak 7,72% secara harian diikuti secara mingguan juga merangkak naik 38,57%. Namun berbeda halnya dengan BNB yang berada di zona negatif 1,46% dalam 24 jam terakhir meskipun secara mingguan masih menguat 5,48%. CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 1,17% ke angka 1.370,09. Open interest terapresiasi 2,59% di angka US$29,41 miliar. Sementara dilansir dari Alternative . me , bitcoin fear & greed index tercatat berada di ...

Harga Batu Bara Masih Lesu, Sahamnya di RI Merosot

  Mayoritas emiten batu bara terpantau terkoreksi pada perdagangan sesi I Kamis (26/10/2023), seiring masih melandainya harga batu bara acuan dunia hingga kemarin. Per pukul 09:17 WIB, dari 20 saham batu bara RI, 12 saham terpantau melemah, lima saham cenderung stagnan, dan sisanya yakni tiga saham masih menguat. Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini. Saham Kode Saham Harga Terakhir Perubahan MNC Energy Investment IATA 50 -3,85% TBS Energi Utama TOBA 262 -1,50% Harum Energy HRUM 1.735 -1,32% Indika Energy INDY 1.865 -1,04% Bayan Resources BYAN 19.050 -1,02% Delta Dunia Makmur DOID 390 -0,85% Bumi Resources BUMI 11...