Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Breaking! Rupiah Panas Dingin, Dolar AS Meluncur ke Rp15.940

 

Rupiah kembali ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal sesi perdagangan hari ini (26/10/2023) diikuti dengan penguatan indeks dolar AS (DXY).

Dilansir dari Refinitiv, rupiah menembus level psikologis Rp15.900/US$ dan bahkan di tengah perdagangan sempat menyentuh angka Rp15.940/US$ atau melemah 0,47%. Posisi rupiah saat ini merupakan yang terlemah sejak 8 April 2020 atau sekitar 3,5 tahun terakhir.

Sedangkan indeks dolar AS (DXY) pada hari ini juga mengalami penguatan 0,19% ke angka 106,72 yang juga melanjutkan tren penguatan selama tiga hari beruntun.

Di sisa perdagangan hari ini, rupiah masih sulit untuk menguat. Hal itu terlihat dari pergerakan rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih lemah siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Tercatat NDF rupiah telah menyentuh angka Rp16.010/US$ untuk periode enam bulan dan bahkan untuk periode satu tahun sudah menyentuh level psikologis yang lebih tinggi yakni Rp16.114/US$.

Depresiasi rupiah ini tak lepas dari fenomena tingginya imbal hasil US Treasury khususnya untuk tenor 10 tahun bahkan sempat menyentuh angka 5% yang mana merupakan posisi tertinggi sejak 2007.

Tingginya imbal hasil yang ditawarkan membuat investor berbondong-bondong membeli obligasi pemerintah AS. Begitu juga investor yang sudah menempatkan modalnya di negara berkembang.

"Ini menjadi sangat tidak predictable sangat volatile dan ini menyebabkan gejolak tidak hanya AS tapi seluruh dunia karena banyak negara investor beli surat berharga AS," terang Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini