Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Pasar Altcoin Merosot, Ethereum Sentuh Titik Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

 

Pasar altcoin, termasuk Ethereum (ETH), tengah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Ethereum, salah satu altcoin terbesar, mencatat harga US$ 2,790 pada 26 Agustus 2024, sebelum turun ke US$ 2,301 pada 9 September 2024. 

Penurunan ini menempatkan Ethereum pada titik terendah terhadap Bitcoin dalam hampir tiga tahun terakhir.

Meski mengalami penurunan, terdapat indikasi bahwa kondisi ini mungkin bersifat sementara. Pasar altcoin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi, sentimen investor, dan arus likuiditas global. 

Menurut laporan Cointelegraph.com, salah satu faktor utama yang memengaruhi pasar altcoin adalah injeksi likuiditas dari Tiongkok, yang cenderung meningkat di akhir tahun dan mencapai puncaknya pada Februari. 

Peningkatan likuiditas global, terutama dengan kebijakan Quantitative Easing (QE) dari China dan Amerika Serikat, berpotensi mendorong kenaikan signifikan di pasar altcoin.

Quantitative Easing adalah kebijakan moneter non-konvensional yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara menambah jumlah uang yang beredar di pasar. 

Bank sentral membeli aset keuangan dari bank atau institusi keuangan serta surat berharga milik pemerintah berjangka panjang, dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pinjaman atau kredit. 

Kebijakan ini biasanya diterapkan ketika metode konvensional dalam mengelola ekonomi dianggap tidak efektif.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, menilai kondisi pasar kripto saat ini tidak lepas dari siklus yang sering terjadi, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor global seperti kebijakan moneter dan tren adopsi teknologi. 

Oscar mencatat bahwa fluktuasi harga altcoin sering kali mengikuti pola musiman dan pergerakan likuiditas global, terutama dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. 

Ia juga menyoroti peran penting The Fed dalam menentukan arah pasar. "Dengan The Fed yang berencana menurunkan suku bunga mulai bulan September, ini bisa menjadi katalis bagi pasar altcoin untuk pulih dan tumbuh," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (9/9).

Altcoin telah menjadi bagian integral dari portofolio investasi para trader dan investor. Platform Indodax menawarkan berbagai pilihan altcoin, termasuk Ethereum, yang terus menjadi favorit meskipun mengalami fluktuasi harga. Oscar Darmawan juga menekankan pentingnya diversifikasi dalam investasi kripto. 

"Di Indodax, kami selalu mendorong para pengguna untuk tidak hanya berfokus pada Bitcoin saja, tetapi juga mengeksplorasi potensi dari berbagai altcoin. Dengan demikian, mereka dapat memaksimalkan peluang investasi di tengah dinamika pasar yang terus berubah," tambahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini