Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Jaya Konstruksi (JKON) Dapat Dividen Interim Rp 21,16 Miliar dari Anak Usaha

 

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) mendapatkan dividen interim dari anak usahanya.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), JKON mendapatkan dividen interim dari anak usahanya, PT Jaya Beton Indonesia, sebesar Rp 21,16 miliar.

Transaksi tersebut terlaksana pada tanggal 20 September 2024.

Corporate Secretary JKON, CF Jopi Sulistio mengatakan, pengumuman pendapatan dividen dilakukan perseroan sekaligus untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik.

“Pelaksanaan transaksi tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi.

Di sisi lain, JKON diketahui melakukan penambahan modal sebesar Rp 7,51 miliar ke PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur. Ini merupakan perusahaan air minum yang dimiliki perusahaan konsorsium yang beranggotakan Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON), Wijaya Karya (WIKA) dan Tirta Jabar. 

Presiden Direktur JKON Umar Ganda menyebut, penambahan modal tersebut dilakukan pada 20 September lalu. 

“Pelaksanaan transaksi ini tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perseroan,” ujarnya seperti dikutip dari Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/9). 

Asal tahu saja, PPT Wika Tirta Jaya Jatiluhur (WTJJ) adalah perusahaan konsorsium yang berdiri pada 15 Februari 2021. 

WTJJ bertindak sebagai Entitas Pelaksana (BUP) dalam skema kemitraan Publik-Swasta (PPP) untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Jatiluhur.

Proyek ini bertujuan menyediakan akses air bersih untuk sekitar 2 juta penduduk di wilayah Karawang, Bekasi, dan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

Melansir RTI, harga saham JKON pada perdagangan hari ini (23/9) ada di level Rp 98 per saham. Harga saham JKON turun 5,77% dalam sebulan, tetapi berhasil naik 10,11% sejak awal tahun alias year to date (ytd).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini